ZONA PRIANGAN - Harga gabah kering giling di wilayah Majalengka mulai meroket seiring selesainya musim panen disemua wilayah di Kabupaten Majalengka. Disisi lain harga beras masih tetap tidak beranjak karena tertekan banyaknya bantuan sosial bagi masyarakat dari Pemerintah selama beberapa bulan belakangan ini.
Menurut keterangan sejumlah petani, harga gabah di tingkat petani sejak seminggu terakhir telah mencapai Rp 520.000 hingga Rp 550.000 per kuintal, di tingkat penggilingan seharga Rp 560.000 hingga Rp 570.000 per kuintal.
“Seminggu terakhir naik jadi Rp 520.000 per kuintal, karena sebelumnya harga gabah di petani hanya mencapai Rp 500.000 per kuintal. Tapi penjualan tetap susah, saya sekarang mau menjual 10 kuintal untuk biaya wisuda anak tapi belum ada yang menerima,” ungkap Caryo petani di Pasindangan, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka.
Baca Juga: Bantuan Kuota Gratis Pelajar Disalurkan Mulai Selasa, 22 September 2020, Begini Rinciannya
Pemilik penggilingan padi, Deni di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati membenarkan kenaikan harga gabah sejak seminggu terakhir. Bahkan dirinya membeli gabah dari petani hingga mencapai Rp 570.000 per kuintal. Pada saat panen harga hanya Rp 500.000 per kuintal.
Padahal menurutnya penjualan beras sendiri kini tengah lesu, penurunannya benar-benar drastis hingga lebih kurang 50 persen. Biasanya dia mengirim ke Bandung seminggu tiga kali setiap pengiriman sebanyak 3 ton kini hanya seminggu sekali hingga dua kali saja itu pun bayar belakangan.
“Perkirim seminggu sakali itu juga terpaksa memenuhi pelanggan, karena uangnya dibayar belakangan. Biasanya setiap pengiriman dibayar kontan,” kata Deni, kepada kontributor ZonaPriangan.com Rachmat Iskandar, Selasa 22 September 2020.
Baca Juga: Ini Daftar Samsung dengan Aplikasi Your Phone yang Memungkinkan PC Menjalankan Aplikasi Android