'Dewa Kekacauan' Diprediksi Akan Menghancurkan Bumi pada Tahun 2068

10 Maret 2021, 21:08 WIB
Sebuah meteorit yang ditemukan di Aljazair kemungkinan berasal dari planet kuno.* /NASA/

ZONA PRIANGAN - Sebuah asteroid yang dijuluki "Dewa Kekacauan" bisa saja menabrak Bumi pada tahun 2068.

"Dewa Kekacauan" yang berbentuk kacang 1,115 kaki itu terbang melewati planet Bumi pada Sabtu 6 Maret 2021 dini hari.

"Dewa Kekacauan" melakukan perjalanan bolak-balik mengelilingi Matahari setiap 324 hari tetapi memiliki orbit yang goyah.

Baca Juga: Ibu Tiga Anak Bingung, Suaminya Makin Sayang Padahal Dia Sudah Selingkuh dengan Tukang Ledeng

Baca Juga: Gara-gara Doyan Berhubungan Intim Lima Kali Sehari, Mengantarkan Ibu Guru Ini Masuk Penjara

Dengan karakter seperti itu, "Dewa Kekacauan" diprediksi suatu hari bertabrakan dengan Bumi.

Hantaman "Dewa Kekacauan" itu akan setara dengan 880 juta ton trinitrotoluene (TNT), bahan peledak, yang meledak sekaligus.

Dr Dave Tholen (65) yang membantu menemukan "Dewa Kekacauan" pada tahun 2004, mengatakan bahwa batu itu bisa terbang paling awal ke planet kita adalah tahun 2068.

Baca Juga: Empat Bulan Diganggu Suara Hantu, Seorang Warga Temukan Harta di Pintu Rahasia

Baca Juga: Penampakan Hantu Sedih Karena Menjadi Ratu Cuma 9 Hari

Sementara batu antariksa misterius lainnya pernah mendarat di Bumi tepatnya di Aljazair pada Mei 2020.

Para ilmuwan memperkirakan, batu misterius itu lebih tua dari planet Bumi dan mungkin terbentuk secara vulkanik.

Itu akan membuatnya menjadi protoplanet, lapor LadBible yang dilansir Daily Star.

Baca Juga: Sungai Ini Selalu Menggoda Setiap Orang untuk Melompat dan Berakhir dengan Kematian

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Batu Misterius itu disebut Erg Chech 002 dan terdiri dari beberapa potongan yang beratnya 70 lbs.

Studi yang dipimpin oleh Jean-Alix Barrat dari University of Western Brittany di Prancis itu mengklaim usianya bisa mencapai 4,565 miliar tahun lalu.

Meteorit itu adalah batuan magmatik tertua yang dianalisis hingga saat ini dan menjelaskan pesanan kerak purba yang menutupi protoplanet tertua.

Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung

Baca Juga: Kematian Membuat Orang Seperti Mengalami Mimpi, Lantas Beteriak-teriak Minta Tolong

Jean-Alix Barrat menambahkan: "Kerak dari protoplanet hampir tidak diketahui karena kelangkaan sampel."

"Di sini, kami mendeskripsikan lava yang diketahui mengkristal sekitar 4,565 juta tahun lalu dan dibentuk oleh pelelehan parsial tubuh induk kondritik," jelasnya.

"Sistematika 26Al-26Mg menunjukkan bahwa waktu berlalu antara peleburan dan kristalisasi signifikan, pada urutan beberapa 105 y, mungkin karena viskositas magma.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas saat Berada di Kamar Mandi Pintunya Jangan Dikunci, Ini Penjelasannya

Meskipun kerak protoplanet pertama seringkali tidak basaltik, sisa-sisa mereka tidak terdeteksi di sabuk asteroid.

Itu disebabkan tubuh induknya berfungsi sebagai blok bangunan untuk benda berbatu yang lebih besar atau hampir hancur total.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler