Reaktor Yongbon Aktif Kembali, Dukung Produksi Senjata Nuklir Korea Utara Sebesar 25 Persen

19 September 2021, 20:08 WIB
Korea Utara memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas nuklirnya jika mereka memulai produksi di fasilitas Yongnon.* /Citra satelit /©2021 Maxar Tech

ZONA PRIANGAN - Reaktor nuklir Yongbon milik Korea Utara bersiap untuk meningkatkan produksi, termasuk mendukung persenjataan militer.

Sebelumnya, fasilitas penelitian nuklir Yongbyon sempat tidak aktif. Namun gambar terbaru dari citra satelit, ada aktivitas di sana.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampaknya memberikan instruksi, agar reaktor nuklir Yongbon meningkatkan produksi sebesar 25 persen.

Baca Juga: Gadis Enam Tahun Miliki Dua Hidung, Warga Uttar Pradesh Menyebutnya Inkarnasi Dewa Ganesha

Reaktor Yongbon menghasilkan plutonium, salah satu dari dua bahan yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir bersama dengan uranium yang diperkaya.

Pada 2019, Kim Jong-un telah menawarkan untuk membongkar bagian dari kompleks Yongbyon setelah pertemuan puncak kedua dengan mantan Presiden Donald Trump.

Jeffrey Lewis, seorang ahli senjata dan profesor di Institut Studi Internasional Middlebury, mengatakan kepada CNN: "Ekspansi terbaru di Yongbyon erat kaitannya dengan produksi senjata."

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Akhirnya Mengalah Kepada Seorang Bocah Pembawa Kardus Dekat Carrington

Area baru Yongbon itu kira-kira 1.000 meter persegi, cukup ruang untuk menampung 1.000 sentrifugal tambahan.

Penambahan 1.000 sentrifugal baru akan meningkatkan kapasitas pabrik untuk memproduksi uranium yang diperkaya tinggi sebesar 25 persen.

Dia menambahkan bahwa konstruksi konsisten dengan upaya sebelumnya untuk menambah ruang lantai untuk memungkinkan lebih banyak sentrifugal dan memperkaya uranium dalam jumlah yang lebih besar.

Baca Juga: Pasukan Taliban Kawal Staf Bank Dunia, Gedung Kementerian Urusan Wanita Dijadikan Pelayanan Khotbah

Lewis mengatakan jika negara itu juga meningkatkan mesin sentrifugal yang saat ini digunakan di kompleks itu, maka dapat meningkatkan kapasitas pabrik secara substansial.

Pejabat AS mengetahui konstruksi di pabrik dan mengakui itu bisa menandakan rencana untuk meningkatkan stok, kata sumber.

Media pemerintah Korea Utara juga menuduh AS melakukan standar ganda atas kegiatan militer dan mengejar kebijakan bermusuhan terhadap Pyongyang.

Baca Juga: Wanita Terkaya China Menghilang Begitu Saja, Sempat Menelefon Mantan Suami Soal Hidupnya yang Berbahaya

Awal pekan ini, Korea Utara mengatakan telah berhasil menyelesaikan uji tembak untuk jenis baru rudal jelajah jarak jauh.

Menurut media pemerintah rahasia rezim pada hari Senin rudal itu terbang 930 mil sebelum mencapai sasarannya.

Senjata-senjata itu mendarat di perairan teritorial negara itu sendiri dengan tes yang dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, menurut KCNA yang dikutip Mirror.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler