Peringatan bagi Manusia: Hiu Muda tidak Bisa Membedakan Antara Orang dan Anjing Laut

28 Oktober 2021, 22:12 WIB
Peringatan kepada para perenang, hiu lapar menganggap manusia adalah makanannya.* /Pixabay /merone

ZONA PRIANGAN – Hiu-hiu putih muda, yang bertanggung jawab atas serangan utama pada manusia, menurut riset terbaru, tidak bisa membedakan antara manusia dan anjing laut.

Untuk menguji coba teori “kesalahan identitas” di balik gigitan hiu ini, para peneliti dari Australia membandingkan tayangan video jenis mangsa dengan gambar manusia berenang dan selancar dayung dari perspektif anak hiu putih.

Para peneliti merancang sistem visual berdasarkan pada apa yang dikenal sebagai pandangan anak hiu putih dan memperlihatkan gambar perenang dan mangsa menggunakan filter.

Baca Juga: Suami Istri 10 Hari Tidak Makan Bertahan di Atas Pohon Menghindari Beruang Liar Kamchatka

Hal di atas dijelaskan Laura Ryan, seorang biolog saraf di Universitas Macquarie di Sydney yang melakukan studi tersebut, seperti dikatakan kepada ABC News.

Para peneliti menemukan, hiu tidak bisa membedakan antara isyarat gerakan atau bentuk mangsa dan manusia.

Ini membuktikan bahwa manusia dan anjing laut tampak “sama berbahayanya” dari perspektif hiu, menurut studi yang dipublikasikan jurnal Royal Society.

Baca Juga: 11 Harimau Putih di Taman Margasatwa China Berkerumun Hendak Menyerang Seorang Turis, Ini yang Terjadi

Para peneliti juga menemukan bahwa hiu muda melihat perenang dan peselancar serupa dengan anjing laut.

“Hiu memiliki resolusi keruangan yang rendah dibanding manusia, artinya ikan ini tidak bisa melihat sangat detail, dan mereka buta warna,” kata Ryan.

Para ilmuwan juga memiliki hipotesa bahwa semakin dewasa hiu, mereka menjadi pemburu yang berpengalaman dan menggantungkan banyak pada isyarat sensor lainnya.

Baca Juga: Tujuh Singa yang Lapar Menggigit Kaki dan Punggung Jerapah tapi yang Terjadi Sangat Mengejutkan

"Jadi hiu dewasa yang lebih tua lebih berpengalaman, ada peningkatan, sehingga tidak lagi membuat banyak kesalahan,” katanya.

"Juga, dengan tumbuhnya binatang ini, matanya menjadi lebih besar, artinya ketajaman spasial mereka lebih besar, sehingga bisa membedakan dari banyaknya detail.”

Hiu putih, hiu banteng, dan hiu macan merupakan spesies yang bertanggung jawab atas banyaknya gigitan yang mengakibatkan cedera dan fatal.

Baca Juga: Anaknya Hendak Diterkam, Induk Gajah Ngamuk dengan Menginjak-injak Buaya 2,5 Meter hingga Mati

Menurut Ryan, salah satu alasan para peneliti melakukan studi ini antara lain untuk membantu “persepsi publik” mengenai hiu ini.

Gigitan hiu, walaupun jarang, bisa memiliki efek “merusak” pada korban dan juga bisa merugikan bisnis setempat bila turis menurun, menurut studi tersebut.

Gigitan hiu juga memiliki konsekuensi negatif pada populasi hiu itu sendiri.

Baca Juga: Buaya Besar Terengah-engah dalam Belitan Anaconda Selama 40 Menit di Tepi Sungai Cuiaba, Brasil

Ryan menambahkan bahwa para peneliti juga meneliti beberapa upaya mitigasi yang tidak merusak.

Di antaranya mengubah visual dari papan selancar, menggunakan iluminasi LED untuk mengubah bentuk silhuet papan selancar dari bawah untuk mengurangi atau mencegah gigitan hiu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler