China Membangun Kecerdasan Buatan untuk Memelihara Embrio Bayi sehingga Wanita Tidak Perlu Hamil 9 Bulan

1 Februari 2022, 20:54 WIB
Teknologi baru ini akan menghadapi berbagai tantangan untuk bisa diterima.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Para ilmuwan China dari Suzhou di provinsi Jiangsu telah mengembangkan sebuah sistem kecerdasan buatan (AI) yang bisa memonitor dan menjaga embrio yang ditumbuhkan di dalam janin di sebuah rahim buatan.

Dilaporkan SCMP, pengasuh AI ini dirancang untuk memelihara sejumlah besar embrio binatang.

Para peneliti mengklaim bahwa teknologi yang sama bisa digunakan untuk mengurangi kebutuhan seorang wanita untuk mengandung bayinya selama sembilan bulan.

Baca Juga: Nick Jonas dan Priyanka Chopra Sampaikan Kabar Gembira, Mereka Menyambut Bayi Pertama

Dan memungkinkan janinnya ditumbuhkan di luar tubuh dengan cara yang aman dan efisien.

Alat yang dinamai ‘alat kultur embrio jangka panjang’ ini merupakan sebuah wadah yang diisi embrio tikus yang ditumbuhkan di dalam sederetan kubus, yang masing-masing berisi cairan nutrisi.

Dalam tahap awal, pengembangan setiap embrio harus diamati, didokumentasikan dan diatur secara manual.

Baca Juga: Bayi Ajaib, Memiliki 4 Tangan dan 4 Kaki, Penduduk India Menyebutnya Sebagai Titisan Tuhan

Namun, kini mereka memiliki pengasuh AI yang memonitor embrio dengan sangat teliti.

Kecerdasan buatan ini membantu mesin mengamati setiap menit perubahan pada embrio dan mengatur input CO2, nutrisi dan lingkungan hidup.

Sistem ini juga mampu membuat peringkat embrio berdasarkan potensi kesehatan dan pengembangannya.

Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga

Jika sebuah embrio mati atau mengalami kerusakan, mesin ini akan memberi tahu teknisi untuk mengambilnya dari sistem.

Semua ini tampak begitu bagus, namun harus menghadapi berbagai tantangan untuk bisa diterima – hukum internasional saat ini tidak mengizinkan studi eksperimental pada embrio manusia.

Namun para pakar mengklaim bahwa riset ini penting karena masih ada beberapa misteri mengenai fisiologi dari pengembangan khas embrio manusia.

Baca Juga: UFO Kontak Senjata dengan Warga Desa Apiwtxa, Sejumlah Penduduk Terluka, Wanita Hamil Keguguran

Mereka mengklaim bahwa teknologi ini akan membantu memahami asal mula kehidupan selain pengembangan embrio, juga memberikan cara untuk memecahkan cacat kelahiran dan masalah kesehatan reproduksi.

Gagasan ini juga akan dilingkupi oleh keprihatinan etis dan sosial selain implikasi psikologis pada anak.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler