Wanita Berusia 7.000 Tahun dari Gua Leang Panninge Ini Akan Mengubah Teori Migrasi Manusia Purba

- 25 Oktober 2021, 19:36 WIB
Gua Leang Panninge di Sulawesi Selatan tempat ditemukannya mayat wanita berusia 7.000 tahun.*
Gua Leang Panninge di Sulawesi Selatan tempat ditemukannya mayat wanita berusia 7.000 tahun.* /Twitter /@alfonslopeztena

ZONA PRIANGAN – Jejak genetis dalam tubuh wanita muda yang meninggal 7.000 tahun lalu telah memberikan petunjuk baru.

Ada kemungkinan percampuran antara manusia awal di Indonesia dan Siberia telah terjadi lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Berbagai teori mengenai migrasi manusia awal di Asia bisa dijelmakan oleh penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal sains Nature Agustus lalu.

Baca Juga: Nelayan Temukan Harta Karun Kerajayaan Sriwijaya Berupa Batu Permata dan Cincin Emas dari Sungai Musi

Setelah analisis asam deoksiribonukleat (DNA), atau sidik jari genetis, dari seorang wanita yang dikubur secara ritual di Gua Leang Panninge, Sulawesi Selatan, menurut laporan Reuters, Rabu 20 Oktober lalu.

“Ada kemungkinan bahwa kawasan Wallacea bisa menjadi titik pertemuan dua spesies manusia, antara Denisovan dan homo sapien awal,” kata Basran Burhan, seorang arkeolog dari Universitas Griffith Australia.

Burhan, salah seorang ilmuwan yang berpartisipasi dalam riset tersebut, menunjuk pada kawasan Indonesia termasuk Sulawesi Selatan, di mana mayat yang dikubur dengan batu-batu di tangan dan di panggulnya, ditemukan di kompleks gua Leang Pannige.

Baca Juga: Di Singaraja Bali Ada Masjid Keramat, Pembangunannya Dibantu Raja Buleleng

Seperti diketahui, Denisovan adalah sekelompok manusia purba yang dinamai dari gua di Siberia di mana sisa-sisa mereka pertama diidentifikasi pada 2010.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x