ZONA PRIANGAN - Rudal hipersonik dipandang sebagai teknologi mutakhir karena hampir tidak mungkin untuk melacak dan mencegatnya.
Kecepatan rudal hipersonik sangat tinggi dan memiliki kemampuan untuk mengubah arah di tengah penerbangan.
Dalam hal rudal hipersonik, Rusia dan China jadi terdepan, sementara Amerika Serikat (AS) tertinggal, kata Jenderal David Thompson, wakil kepala operasi ruang angkasa, AS.
Baca Juga: Rusia Siap Pasok Rudal Zirkon Mulai 2022, Terbukti Ampuh dalam Uji Coba Perang di Laut Putih
Berbicara di Forum Keamanan Internasional Halifax, David Thompson mengatakan, AS terkendala birokrasi dan kekhawatiran pengeluaran dana.
“Kami tidak secanggih China atau Rusia dalam hal program hipersonik. Kami harus mengejar ketertinggalan,” ujar David Thompson.
Angkatan Darat AS berencana untuk meluncurkan rudal hipersonik jarak jauh yang diluncurkan dari darat pada akhir tahun fiskal 2023.
Baca Juga: AS Aktifkan Nuklir di Jerman, Rudal Dark Eagle Hanya Butuh 21 Menit untuk Menghancurkan Moskow
Sementara Angkatan Laut merencanakan rudal yang diluncurkan dari kapal pada tahun 2025.