ZONA PRIANGAN - Roket SpaceX yang diluncurkan tujuh tahun lalu dan ditinggalkan di luar angkasa setelah menyelesaikan misinya akan menabrak Bulan pada bulan Maret, kata para ahli.
Roket itu dikerahkan pada 2015 untuk mengorbit satelit NASA yang disebut Deep Space Climate Observatory (DSCOVR).
Sejak itu, roket tahap kedua, atau booster, telah melayang di tempat yang disebut ahli matematika sebagai orbit kacau, astronom Bill Gray mengatakan kepada AFP, Rabu.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 30 Januari 2022: Jessica Berduka, Ditinggal Ayah dan Rendy yang Menikah
Gray-lah yang menghitung jalur tabrakan baru sampah antariksa dengan Bulan.
Pendorong itu melintas cukup dekat dengan Bulan pada Januari dalam sebuah pertemuan yang mengubah orbitnya, kata Gray.
Dia berada di belakang Project Pluto, perangkat lunak yang memungkinkan untuk menghitung lintasan asteroid dan objek lain di luar angkasa dan digunakan dalam program observasi luar angkasa yang didanai NASA.
Seminggu setelah tahap roket mendesing mendekati Bulan, Gray mengamatinya lagi dan menyimpulkan itu akan menabrak sisi gelap Bulan pada 4 Maret dengan kecepatan lebih dari 5.500 mil per jam atau sekitar 9.000 kilometer per jam.