Biaya Produksi iPhone 14 Lebih Mahal 20 Persen dari iPhone 13, Mencapai Level Tertinggi Sepanjang Masa

- 8 Oktober 2022, 19:47 WIB
Seorang karyawan perusahaan perbaikan elektronik iFixit terlihat membuka model dari jajaran Apple iPhone 14 untuk mengungkapkan papan sirkuit di dalamnya dalam gambar selebaran tidak bertanggal ini.
Seorang karyawan perusahaan perbaikan elektronik iFixit terlihat membuka model dari jajaran Apple iPhone 14 untuk mengungkapkan papan sirkuit di dalamnya dalam gambar selebaran tidak bertanggal ini. /Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Ternyata harga komponen yang digunakan di Apple iPhone 14 telah mengalami lonjakan harga hingga 20 persen dan ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah, demikian menurut laporan Nikkei Asia.

Biaya pembuatan iPhone 14 Pro Max mencapai $ 501 atau sekitar Rp7,6 juta, lebih mahal dari biaya produksi Apple iPhone 13 Pro Max sebesar $ 461 atau sekitar Rp7 juta, alasan utamanya adalah chip A16 Bionic, seharga $ 110 atau sekitar Rp1,6 juta.

Harga untuk model Pro Max bervariasi antara $400 (sekitar Rp6,1 juta) dan $450 (sekitar Rp6,8 juta) sejak model diperkenalkan pada tahun 2018, tulis Nikkei.

Baca Juga: Setelah Dibongkar, Ternyata Jeroan Google Pixel 7 Pro Tidak Banyak Berubah sejak Tahun Lalu

Situs web berita membuat asumsi logis bahwa jika Apple terpukul dalam biaya produksi, sementara tidak menyentuh harga AS, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung.

Chip A16 Bionic harganya 2,4 kali lebih mahal dari pendahulunya A15, yang juga tersedia dalam dua model non-Pro yakni iPhone 14 dan iPhone 14 Plus. Alasan lainnya yakni kenaikan harga dari sensor CMOS Sony terbaru.

Ukuran sensor CMOS Sony terbaru 30% lebih besar tetapi 50% lebih mahal, mencapai biaya mentah $15 atau sekitar Rp229 ribu). Apple juga membeli layarnya dari Samsung Display, kesepakatan yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

Baca Juga: Untuk Memerangi Krisis Tenaga Kerja, Penanam Sawit Malaysia Menggunakan Teknologi Robot dan Drone

Komponen untuk perangkat iPhone 14 dari perusahaan yang berbasis di AS menghabiskan hampir sepertiga dari total biaya dan naik 10%, dibandingkan dengan tahun 2021.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: GSM Arena Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x