ZONA PRIANGAN - Lewat postingan di akun Twitter pribadinya, analis TF International Ming-Chi Kuo mengungkapkan analisanya soal Apple yang akhirnya akan mengurangi ketergantungannya pada fasilitas manufaktur kontrak di China.
Apple telah memproduksi beberapa unit iPhone 14 di India, 80% dari handset iOS yang diproduksi oleh Foxconn di negara itu adalah untuk permintaan domestik. Ini menjadi salah satu cara untuk menyiasati pajak impor.
Dengan mendatangkan perangkat iPhone dari luar India, maka akan dikenai pajak impor yang pastinya akan menaikkan harga unit iPhone yang diimpor ke negara itu.
Baca Juga: Hasil Survei MacRumors: Sembilan dari Sepuluh Remaja Amerika Serikat Adalah Pengguna iPhone
Namun Kuo mengatakan Apple berencana untuk meminta Tata Group India dan produsen kontrak Pegatron atau Wistron membantu meningkatkan persentase unit iPhone yang dibuat di luar China.
Kuo mengatakan bahwa sementara ini semua produksi MacBook dirakit di China, lokasi produksi non-China utama untuk produk di masa depan, menurut Kuo, adalah Thailand.
Apakah pelanggan Apple AS akan senang dengan berita ini? Tapi dari sudut pandang politik, ini bisa menjadi masalah besar. Kuo memperkirakan, dalam tiga hingga lima tahun ke depan, semua pengiriman Apple ke AS berasal dari fasilitas perakitan non-China.
AS membuat sekitar 25% hingga 30% dari pengiriman global raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino itu.