ZONA PRIANGAN – Pentagon Amerika Serikat berencana membuat ‘senjata pemusnah massal’ baru yang melibatkan ribuan drone yang menyerang di udara, darat, dan laut untuk menghancurkan pertahanan musuh.
Namun upaya tersebut mendapat tentangan dari para pakar yang mengkhawatirkan orang di balik teknologi tersebut akan kehilangan kendali ‘kawanan’ tersebut.
Proyek sangat rahasia, yang dinamai AMASS (Autonomous Multi-Domain Adaptive Swarms-of-Swarms), akan memainkan peran dalam perang otonom dalam skala yang belum pernah terjadi.
Baca Juga: Ukraina Mengejek Drone Pembawa Bom KAB-20 Milik Moskow Bunuh Diri Menghancurkan Pusat Energi Rusia
AMASS masih dalam tahap perencanaan, tetapi DARPA (Defense Advanced Research Project Agency) telah mengumpulkan tawaran dari para pemasok untuk kontrak senilai $78 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.
Drone-drone kecil akan dilengkapi dengan senjata, peralatan navigasi dan komunikasi, yang memiliki kemampuan mulai dari mengacak radar hingga meluncurkan serangan mematikan.
Sementara teknologi ini akan mengubah bagaimana AS berperang, para pakar dalam industri ini merasa khawatir.
Zachary Kallenborn, dari Universitas George Mason di Virginia, mengatakan: “Ketika kawanan tersebut tumbuh ukurannya, secara virtual akan mustahil bagi manusia untuk mengendalikannya.”