H800, Edisi 'Tweak' dari Chip Andalan Nvidia H100 untuk Tujuan Ekspor ke Cina

- 22 Maret 2023, 12:47 WIB
H100, GPU terbaru Nvidia yang dioptimalkan untuk menangani model kecerdasan buatan berukuran besar yang digunakan untuk membuat teks, kode komputer, gambar, video, atau audio terlihat di foto ini.
H100, GPU terbaru Nvidia yang dioptimalkan untuk menangani model kecerdasan buatan berukuran besar yang digunakan untuk membuat teks, kode komputer, gambar, video, atau audio terlihat di foto ini. /NVIDIA/Handout via REUTER

ZONA PRIANGAN - Nvidia Corp, perancang semikonduktor AS yang mendominasi pasar chip kecerdasan buatan (AI), mengatakan bahwa mereka telah memodifikasi produk andalannya menjadi versi yang legal untuk diekspor ke China.

Regulator AS tahun lalu memberlakukan peraturan yang menghentikan Nvidia untuk menjual dua chip tercanggihnya, A100 dan H100 yang lebih baru, kepada pelanggan China dengan alasan masalah keamanan nasional. Chip semacam itu sangat penting untuk mengembangkan teknologi AI generatif seperti ChatGPT dari OpenAI dan produk serupa.

Reuters pada bulan November melaporkan bahwa Nvidia telah merancang sebuah chip yang disebut A800 yang mengurangi beberapa kemampuan A100 untuk membuat A800 legal untuk diekspor ke Cina.

Baca Juga: Pengguna Bulanan TikTok di Amerika Serikat Meningkat Hingga 150 Juta Pengguna, Naik dari 100 Juta di 2020

Pada hari Selasa, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka juga telah mengembangkan versi ekspor Cina dari chip H100. Chip baru, yang disebut H800, digunakan oleh unit komputasi awan dari perusahaan-perusahaan teknologi Cina seperti Alibaba Group Holding Ltd, Baidu Inc dan Tencent Holdings Ltd, ujar juru bicara perusahaan.

"Untuk startup muda, banyak dari mereka yang sedang membangun model bahasa yang besar saat ini, dan banyak dari mereka yang melompat ke revolusi AI generatif, mereka dapat menantikan Alibaba, Tencent, dan Baidu untuk memiliki kemampuan cloud yang sangat baik dengan AI Nvidia," kata Chief Executive Nvidia, Jensen Huang, kepada para wartawan, Rabu 13 Maret 2023 pagi waktu Asia, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Regulator AS pada musim gugur lalu memberlakukan aturan untuk memperlambat perkembangan Cina di sektor teknologi utama seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan, yang bertujuan untuk menghambat upaya negara tersebut untuk memodernisasi militernya.

Baca Juga: GPT-4: AI Multimodal Terbaru dari OpenAI dan Didukung Microsoft dan Google, Siap Mengubah Dunia!

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x