Teknologi OpenAI Membuat Microsoft Bing Kembali Punya 'Darah' dalam Persaingan Mesin Pencari dengan Google

- 23 Maret 2023, 06:13 WIB
Mesin pencari Bing milik Microsoft Corp terlihat di sebuah komputer dalam gambar ilustrasi yang diambil pada tanggal 24 Januari 2019.
Mesin pencari Bing milik Microsoft Corp terlihat di sebuah komputer dalam gambar ilustrasi yang diambil pada tanggal 24 Januari 2019. /REUTERS/Florence Lo/Illustration/File Photo

ZONA PRIANGAN - Menurut data dari Similarweb, integrasi teknologi OpenAI ke dalam Microsoft Bing telah mendorong orang untuk menggunakan mesin pencari yang tidak banyak digunakan ini.

Selain itu, perusahaan analisis yang berpusat di New York City ini mengatakan bahwa "suntikan" teknologi OpenAi dapat membantu mesin pencari milik Microsoft itu "memiliki taji" untuk bersaing dengan pemimpin pasar mesin pencari yakni Google.

Kunjungan halaman di Bing telah meningkat 15,8% sejak Microsoft Corp meluncurkan versi bertenaga kecerdasan buatannya pada 7 Februari, dibandingkan dengan penurunan hampir 1% untuk mesin pencari milik Alphabet Inc, demikian data hingga 20 Maret.

Baca Juga: H800, Edisi 'Tweak' dari Chip Andalan Nvidia H100 untuk Tujuan Ekspor ke Cina

Kunjungan halaman di Bing telah meningkat 15,8% sejak Microsoft Corp meluncurkan versi bertenaga kecerdasan buatannya pada 7 Februari, dibandingkan dengan penurunan hampir 1% untuk mesin pencari milik Alphabet Inc.
Kunjungan halaman di Bing telah meningkat 15,8% sejak Microsoft Corp meluncurkan versi bertenaga kecerdasan buatannya pada 7 Februari, dibandingkan dengan penurunan hampir 1% untuk mesin pencari milik Alphabet Inc. Similarweb

Angka-angka tersebut merupakan tanda awal dari keunggulan pembuat Windows dalam perlombaan yang bergerak cepat dengan Google untuk dominasi AI generatif, berkat teknologi di balik ChatGPT, chatbot viral yang oleh banyak ahli disebut sebagai "momen iPhone" dari AI.

Mereka juga menggarisbawahi kesempatan langka bagi Microsoft untuk membuat terobosan di pasar pencarian yang bernilai lebih dari $120 miliar atau sekitar Rp1,8 kuadriliun, di mana Google telah menjadi pemain dominan selama beberapa dekade dengan pangsa pasar lebih dari 80%.

Gil Luria, seorang analis di D.A. Davidson & Co, mengatakan bahwa ia memperkirakan Bing akan mendapatkan pangsa pasar dalam pencarian dalam beberapa bulan ke depan, terutama jika Google terus menunda integrasi AI generatif ke dalam produknya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x