ZONA PRIANGAN - Coba hitung berapa banyak sepatu yang anda miliki? Ada sepatu untuk berolahraga, pergi ke kantor, jalan-jalan, dan banyak sepatu lainya. Bahkan tidak disadari anda mempunyai banyak sepatu yang menumpuk di lemari.
Sebagai individu yang bergengsi karena fenomena budaya urban, seseorang memiliki kecenderungan untuk membuang sepatu yang sudah terlihat usang, tidak rapi, bahkan hanya sekedar agar tidak ketinggalan zaman atau tidak sesuai tren.
Tumpukan alas kaki bekas bertambah dengan adanya policy industri sepatu yang membuang produk yang tidak sempat terjual karena terlalu banyak penawaran di pasar, ada 5 sampai 10 persen sepatu yang tidak terjual dari seluruh produksi.
Menurut Guru Besar Desain Universitas Trisakti, Wegig Murwonuugroho, dirinya memperkenalkan sebuah solusi bagaimana seseorang memiliki sepatu yang terbatas namun dapat digunakan pada beragam kegiatan.
Bersama Mahasiswa Magister Desain FSRD Universitas Trisakti, Tiko Prabhata, Wegig memperkenalkan solusi berupa alas kaki modular, yaitu alas kaki yang dimultifungsikan sebagai sandal, sepatu sandal, dan sepatu.
Alas kaki tersebut dapat dikombinasikan setiap modulnya menjadi beragam kebutuhan sehingga orang tersebut cukup hanya mempunyai alas kaki yang terbatas, dan desain ini menjadi jawaban atas bertambahnya limbah sampah akibat sepatu.