Suasana Pembunuhan Dirasakan di Museum Graveface, Banyak Turis Penasaran Berkunjung ke Savannah

- 31 Oktober 2021, 06:46 WIB
Graveface membeli lukisan pertamanya oleh pembunuh berantai John Wayne Gacy ketika dia baru berusia 15 tahun - setelah dia mengetahui "It" karya Stephen King terinspirasi oleh obsesi badut psiko.*
Graveface membeli lukisan pertamanya oleh pembunuh berantai John Wayne Gacy ketika dia baru berusia 15 tahun - setelah dia mengetahui "It" karya Stephen King terinspirasi oleh obsesi badut psiko.* /NY Post /Adriana Iris Boatwright

ZONA PRIANGAN - Museum Graveface, merupakan destinasi yang paling menyeramkan di Savannah, Amerika Serikat.

Museum Graveface menampilkan benda-benda kultus, okultisme, dan kejahatan sejati. Saat berkunjung ke sana, turis bakal dibuat merinding.

Museum Graveface dibuka pada Hari Valentine 2020, namun kemudian ditutup karena peraturan Covid-19.

Baca Juga: Pulau Boneka, Tempat Hantu Berkumpul dari Arwah Wanita Aztec yang Bunuh Diri Ketimbang Diperkosa Penjajah

Belakangan museum itu viral gegara seorang pengguna TikTok, Blair Bathory memposting video pengalamannya yang menakutkan.

Pemilik museum, Ryan Graveface mengatakan, dirinya nyaris frustasi karena sudah banyak mengeluarkan uang, namun pada akhirnya museum ditutup.

Selain harus menutup usahanya, Ryan Graveface mengaku tidak mendapat bantuan apa pun selama menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menyeramkan, Tulang Mayat Bermunculan Tiap Ada Jenazah yang Baru Dikuburkan di Pulau Bardsey

“Banyak tempat mendapat dana dari pemerintah yang membuat mereka tetap bertahan. Tapi saya tidak mendapatkan sepeser pun," ujarnya.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x