Tahun berganti tahun, terowongan ini ditelan puing-puing dan tumbuhan, dan banyak orang melupakan keberadaannya.
Pada 1995 Pertambangan Batu Bara Metropolitan memutuskan untuk mengeringkan terowongan ini yang digenangi banjir, membersihkan puing di dalam dan di sekitarnya dan mengubahnya tempat ini menjadi atraksi historis.
Setelah dilakukan perbaikan, terowongan kereta api tua ini menjadi koloni dari cacing-cacing bercahaya yang sejak itu menjadi salah satu yang terbesar di seluruh New South Wales.
Cacing-cacing ini menutupi langit-langit terowongan, memancarkan cahaya biru untuk menarik mangsa di malam hari.
Sementara bioluminescence ini berperan untuk tujuan praktis, namun juga menciptakan cahaya alami untuk manusia, yang kemudian dengan cepat banyak yang memperhatikan.
Baca Juga: 27 Masjid Bersejarah Ini Selalu Bikin Penasaran Wisatawan, Paling Banyak di Jakarta
Terowongan ini kemudian dikenal sebagai Terowongn Cacing Berpendar Helensburgh, dan orang-orang dari seluruh Australia berdatangan untuk melihat pertunjukan cahaya alami tersebut.
Dilansir laman OddityCentral, ketika foto dan videonya menjadi viral di platform seperti Facebook dan Instagram, terowongan ini tak ayal menjadi daya tarik wisatawan internasional.***