Ternyata Katel di Majalengka itu Enak dan Bisa Disajikan dengan Bumbu

- 22 Mei 2023, 19:20 WIB
katel adalah sejenis sayuran yang berasal dari kacang kedelai yang baru tumbuh, warnanya hijau, ukurannya kecil dan tipis.
katel adalah sejenis sayuran yang berasal dari kacang kedelai yang baru tumbuh, warnanya hijau, ukurannya kecil dan tipis. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Ada sejumlah rumah makan di Majalengka yang menyajikan katel sebagai menu masakannya, hingga rumah makan tersebut memiliki kekhasan tersendiri, dengan olahan katel nya.

Di kota lain katel adalah sebagai alat memasak namun, di Majalengka katel adalah sejenis sayuran yang berasal dari kacang kedelai yang baru tumbuh, warnanya hijau, ukurannya kecil dan tipis.  Di Majalengka katel banyak dibudidayakan karena pangsa pasarnya yang tinggi.Hampir semua kalangan masyarakat menyukai olahan katel.

Jika pada umumnya kedelai ditanam untuk dipanen kacangnya, di Majalengka justru ditanam untuk diambil tunasnya karena itulah yang laku dijual dan lebih cepat menghasilkan uang, itu karena konsumennya sangat banyak. Katel sebagai menu makan dan bahkan disejumlah tumah makan menjadi menu favorit.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Gado Gado yang Enak di Kabupaten Kendal, Cobain Gado Gado Lek Ju dan Gado Gado Nglimut

Di Majalengka, katel ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat di wilayah Kelurahan Babakanjawa, Blok Pataking, Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka,  Blok Pasirmuncang Tonggoh, Desa Pasirmuncang, Kecamatan Panyingkiran.

Cara membudidayakannya sangat mudah, petani berusaha menyemai kedelai yang lahannya di petak-petak, bagian atasnya dilapisi jerami.

 Dalam kurun waktu sepuluh hari kedelai yang disemai mulai tumbuh keatas, setelah tumbuh berukuran setinggi kurang lebih 10-15 cm katel siap dipanen yang memanennya dengan cara diarit.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Pempek yang Top Markotop di Kabupaten Kendal, Ada Pilihan Pempek Arini dan Pempek Dara

Agar bisa setiap hari panen maka persemaian dibuat dalam jumlah banyak, pesemaian bisa setiap hari dibuat agar panenpun bisa dilakukan setiap hari. Jika musim kemarau pesremaian harus dekat dengan sumber air agar mudah melakukan penyiraman karena pesemaian harus disiram setiap hari.

Makanya kebanyakan petani berusaha menanam di pinggir sungai seperti Sungai Cijurey agar mudah mendapatkan air.

Menurut Uti salah seorang pembudidaya katel asal Keluraha Babakan Jawa, lapisan jerami ini dibuat agar penyiraman mudah dilakukan sehingga tunas tidak mudah patah, jika tidak ada pelindung jerami, saat diguyur air dengan emrat tunas akan rusak.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Gado Gado yang Enak di Kabupaten Purworejo, Cobain Gado Gado Coan dan Gado Gado Nila

Uti mengaku sudah cukup lama membudidayakan katel yang dilakukan turun temurun dari orang tuanya, hasilnya setiap haridibawa ke pasar namun ada pula konsumen yang datang ke rumahnya untuk mengambil katel. Katel dijual literan seharga Rp 20.000 per liter atau tergantung harga kedelai.

Atit pedagang katel di Pasar Majalengka mengatakan, untuk memanen katel bisa dilakukan sendiri namun untuk memproses hingga bisa dijual harus mempekerjakan banyak orang apalagi jika produksinya cukup banyak.

Karena hingga bisa dijual harus dipetik dipisahkan dari batangnya.

“Karena produksi banyak maka yang bekerja bisa empat hingga lima orang. Kalau panen hari ini maka baru bisa dijual esok hari setelah proses pemilahan batang. Di bawa ke pasar bisa pukul 04.30 WIB, begitu subuh langsung berangkat,” ungkap Utit yang mampu memproduksi katel hingga lebih dari 40 literan per hari.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Pempek yang Terkenal di Kabupaten Belitung, Silakan Coba Pempek Adel dan Pempek Berlian

Katel tak hanya untuk dikonsumsi sendiri namun juga banyak yang dijadikan oleh-oleh ketika berkunjung ke luar kota, atau ada tamu dari luar juga diberikan oleh-oleh katel.

“Oleh-oleh dari Majalengka ini selain kecap juga ada yang katel, karena katanya di luar tidak ada,” kata Utit.

Cara mengolah katel cukup beragam tergantung selera, ada yang di pencok atau ada juga yang menyebut di lawar, bumbunya cukup garam, terasi, cabe , kencur, bawang putih jika suka dan gula merah. Semua bumbu diulek lalu masukan katel mentah dan diaduk.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Seblak yang Ngetop di Kabupaten Karanganyar, Seblak Efata dan Seblak ARA Memang Enak

Ada pula yang dimasak dengan tahu mentah yang digoreng setengah matang atau juga dimasak dengan sambal oncom merah. Untuk mamasak katel, harus diingat  katel jangan terlalu matang namun hanya sebentar agar rasa katel masih terasa tajam.

Olahan katel bisa disajikan dengan kerupuk ciamis, tahu, ikan asin, sayur asem. Atau sekedar nasi dan katelpun cukup nikmat.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x