Sri Mulyani: Kita Tetap Harus Hati-hati, Tahun Ini Utang Indonesia Membengkak Mencapai Rp1.177 T

5 Mei 2021, 10:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan perlunya akselerasi terkait tingginya pemulihan ekonomi di tahun 2022 mendatang. /Instagram/@smindrawati

ZONA PRIANGAN - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan saat ini pemerintah fokus menangani pandemi virus Corona, salah satunya menggunakan dana APBN.

Utang neto APBN pun menjadi meningkat Rp 1.177,4 triliun di tahun 2021 ini, naik dari Rp 1.226,8 triliun pada 2020.

Sri Mulyani menambahkan Pengelolaan utang ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati.

Indonesia selama 2 tahun terakhir mengalami kenaikan defisit yang sangat tinggi untuk melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Jengkel: Harusnya Para PNS Bersyukur dan Berterimakasih Kepada Jokowi dan Sri Mulyani

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun ini sebesar 5,7 persen, sehingga menyebabkan utang mencapai 1.177,4 triliun.

"Meskipun kondisi Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan negara-negara lain dari sisi total defisit maupun rasio defisit, dari sisi total utang dan rasio utang terhadap PDB, kita tetap harus hati-hati," kata Sri Mulyani, dilansir Antara dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, selasa 4 Mei 2021.

Menurutnya, kenaikan jumlah utang dalam situasi yang tidak biasa seperti saat ini, tetap harus dikelola secara bijaksana.

Baca Juga: Will Smith Mengakui Bobot Tubuhnya Bertambah Selama Pandemi Corona

"Terutama dengan adanya tren kenaikan suku bunga global yang akan menimbulkan dampak kepada seluruh dunia," ucapnya.

Ia mengatakan, pemerintah akan menggunakan pembiayaan yang inovatif, mendukung pendalaman pasar dan akses pembiayaan terutama untuk UMKM dan masyarakat berpendapatan rendah tetap akan diprioritaskan.

"Dari sisi investasi juga untuk mendukung PMN dalam pembentukan dana abadi, yang bisa digunakan untuk sekaligus sebagai buffer dalam situasi shock seperti saat ini," katanya.

Baca Juga: Sering Kentut Berarti Tubuh Terserang 8 Penyakit Ini, Nomor 3 Radang Usus

Dua tahun ini, APBN telah bekerja keras untuk melawan pandemi Covid-19 dan membuat perekonomian tetap berjalan.

Maka 2022, kata Sri Mulyani, akan menjadi fondasi untuk mengembalikan agar defisit APBN paling tinggi 3 persen dari PDB pada 2023.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler