Orang Asli Papua Berbondong-bondong Ingin Bekerja di Perkebunan

- 21 April 2021, 22:02 WIB
Foto ilustrasi kelapa sawit.*
Foto ilustrasi kelapa sawit.* /Pixabay /Ralph

Baca Juga: Perusahaan China Semakin Dekat Membangun Smelter, Indonesia Butuh Investasi Pengolahan Tembaga

Tapi, rasa tersebut perlahan berkurang seiring dengan besarnya tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada Kansius.

Sebagai manajer personalia, ia dituntut untuk bisa mengelola sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaannya.

Tantangan terbesar yang dihadapi Kansius adalah betapa beragamnya suku dan latar belakang pekerja di sana.

Baca Juga: Erick Thohir Gaet Konsorsium China dalam Proyek Baterai Listrik di Indonesia

Kondisi ini membuatnya harus melakukan pendekatan yang berbeda-beda, terutama saat harus menyelesaikan suatu permasalahan yang melibatkan banyak orang.

Kansius mengakui, trik pendekatan ini didapatkannya saat aktif mengikuti organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) selama di Yogyakarta.

“Banyak yang saya ambil dari luar mata kuliah, termasuk bagaimana manage SDM,” ujar lelaki kelahiran 19 Juli 1974 itu.

Baca Juga: Sipir Wanita Penjara Kelas C Melahirkan Anak dari Hubungan Gelap dengan Napi Perampokan di Ruang Gym

Tantangan lainnya, komitmen dari para pekerja, terutama untuk Orang Asli Papua (OAP).

Meunurut Kansius, kultur dan tradisi OAP memang berbeda.Jadi mereka perlu adaptasi yang lama untuk dibawa maju.

Salah satu cara yang dilakukan TSE Group untuk mengatasi tantangan ini adalah memberikan edukasi. Setelah mendapatkan edukasi kini OAP berbondong-bondong ingin bekerja di perkebunan.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah