Ini Sejarah House Music yang Lagi Ramai Lagi di Media Sosial, Berasal dari Chicago Cocok untuk Penggemar Dugem

2 September 2022, 19:43 WIB
Foto ilustrasi disc jockey (DJ) memainkan house music.* /Pixabay /Geralt

ZONA PRIANGAN - Genre musik dansa elektronik atau lebih dikenal house music tetiba ramai lagi, dengan beberapa postingan muncul di TikTok, Instagram, Snack Video, Helo dan media sosial lainnya.

House music sangat booming bagi kalangan remaja dan dewasa di era 1980-90an. Utamanya penggemar dugem (dunia gemerlap), sulit dipisahkan dari house music.

House music menjadi menu utama di semua diskotik. Genre musik ini seolah sudah menyatu di lantai dansa.

Baca Juga: Rapper 50 Cent Tampil Terbalik di Panggung Super Bowl, Dapat Kritikan Berat Badannya Sudah Tidak Asyik

Para disc jockey (DJ) berlomba-lomba untuk mahir memainkan house music. Semakin menghentak, semakin asyik untuk bergoyang.

Namun, house music bukan monopoli bagi pengunjung diskotik. House music bisa didengar di mana saja, termasuk di angkutan kota (angkot).

Kini irama-irama house music mulai bermunculan mengiringi postingan video. Tampilan videonya hampir seragam, individu yang tadinya diam, ketika mendengar house music jadi langsung bergoyang.

Baca Juga: Ben Affleck Merasa Terjebak, walau Begitu Pernikahan dengan Jennifer Garner Berakhir dengan Baik

Mereka tidak bisa menahan, minimal untuk menggoyang-goyang kepalanya, sebagai ciri khas penggemar dugem, ketika mendengar house music.

Sebagai pengingat house music muncul pertama kali di Kota Chicago, Amerika Serikat pada awal tahun 1980.

House music dicirikan oleh ketukan 4/4 yang berulang-ulang, ritme umumnya disediakan mesin drum, iringan irama simbal hi-hat dan bassline disintesis.

Baca Juga: Charli XCX Pamerkan Payudara Tanpa Sengaja tapi Dia Cuek Justru Diposting di Instagram

Secara mekanis, ritme yang berulang-ulang pada house music adalah salah satu dari komponen utamanya.

Sebagian besar house music merupakan lagu instrumental, tanpa vokal. Setelah muncul di Chicago, house music kemudian menyebar Detroit, Toronto, New York City, San Francisco, Boston, Montreal, Manchester, Miami, London, dan Paris.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler