Kalkulator Online ini Bisa Memprediksi Tanggal Kematian hingga Merencanakan Liburan Terakhir Kalinya

- 6 Juli 2021, 10:00 WIB
Kalkulator online ini bisa memprediksi kematian.
Kalkulator online ini bisa memprediksi kematian. /Dailystar.co.uk
ZONA PRIANGAN - Ternyata di zaman sekarang ini, kalkulator tak hanya dibuat untuk membantu kita untuk menghitung.
 
Tapi, ada fungsi lainnya yakni untuk memprediksi tanggal kematian kita. Kalkulator yang memiliki kemampuan untuk memprediksi kapan orang akan mati telah diluncurkan ke publik.
 
Kalkulator online dengan nama Risk Evaluation for Support: Predictions for Elder-Life in the Community Tool (RESPECT), menggunakan data dari orang dewasa hampir setengah juta lebih tua untuk perkiraan berapa lama sisa hidup seseorang.
 
 
Bahkan dapat memprediksi apakah seseorang kemungkinan akan meninggal dalam waktu empat pekan ke depan.
 
Lebih dari 491.000 orang dewasa yang lebih tua, yang diperkirakan akan meninggal dalam lima tahun ke depan, memberikan informasi seperti tentang kesehatan mereka antara 2013 dan 2017.
 
Para peneliti berharap ini akan membantu mereka untuk lebih memahami kebutuhan orang tua dan membantu merencanakan kebutuhan perawatan pasien.
 
 
"Kalkulator RESPECT memungkinkan keluarga dan orang yang mereka cintai untuk merencanakan," kata dr. Amy Hsu, seorang peneliti di Bruy re Research Intitute dan di University of Ottawa di Kanada, dikutip ZonaPriangan.com dari Dailystar, Senin 5 Juli 2021.
 
"Misalnya, ini dapat membantu anak dewasa merencanakan kapan harus mengambil cuti kerja untuk bersama orang tua atau memutuskan kapan harus mengambil liburan bersama keluarga untuk terakhir kalinya," tambahnya.
 
Pengguna menambahkan rincian seperti apakah mereka mengalami stroke, demensia atau hipertensi, dan apakah kemampuan untuk melakukan tugas selama tiga bulan telah mengalami penurunan.
 
 
Kemampuan untuk membuat keputusan juga ditanyakan dan apakah mereka menderita muntah, bengkak, sesak napas, penurunan berat badan yang tidak direncanakan, dehidrasi atau kehilangan napsu makan.
 
Para peneliti menemukan penurunan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari adalah prediktor yang lebih kuat dari kematian enam bulan daripada penyakit yang dimiliki seseorang.
 
"Mengetahui berapa lama seseorang harus hidup sangat penting dalam membuat keputusan tentang perawatan apa yang harus mereka dapatkan dan di mana mereka harus mendapatkannya," kata dr. Tanuseputro, dari Ottawa Hospital.
 
 
"Seiring seseorang mendekati kematian, keseimbangan bergeser dari perawatan kuratif sebagai tujuan utama, menjadi perawatan yang memaksimalkan kualitas sisa hidup seseorang," tambahnya.
 
Penelitian ini dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: dailystar.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah