Network
Ditegaskan oleh Nino, bahwa ini pertemuan terakhir dengan Elsa dan tak mau lagi bertemu dengan Elsa. Dengan kursi rodanya, Nino hendak beranjak pergi, namun Elsa menahannya sambil menangis dan histeris tak mau ditinggalkan Nino.
Elsa merangkul kaki Nino dan dari mulutnya keluar lagi janji bahwa dia akan berubah untuk menjadi lebih baik lagi. Janji yang terus diulang jika bertemu masalah dalam rumah tangga mereka selama ini.
Baca Juga: Aldy Bragi Gugat Cerai Ririn Dwi Aryanti dan Ingin Hak Asuh Anak
Nino meminta kepada pak Chandra untuk mendorong kursi roda dan membawanya pergi, Elsa terus histeris dan menangis sampai harus ditenangkan petugas lapas.
Bahkan, saat kembali ke sel dan ditenangkan oleh Bu Sarah, Elsa tetap menangis dan berteriak. Elsa yang tak tahu diri dan merasa tak bersalah, kini mengalihkan sasaran kekesalan kepada Andin.
Melalui fasilitas telepon lapas, Elsa menghubungi Andin dan marah-marah karena Andin sudah berani memberitahu Nino tentang siapa sebenarnya Reyna itu, Elsa mengatakan kalau hidupnya kini hancur, sedang hamil dan ditinggalkan Nino.
Baca Juga: Dituduh Tak Patriotik, Kiprah Berkilau Zhao Wei 'Dihapus dari Sejarah' oleh Pemerintah China
Namun Andin hanya bisa menjawab, bahwa apa yang dialami Elsa kini pernah dirasakan oleh Andin dulu. Maka Elsa sinis berkata bahwa Andin ingin balas dendam dan ancaman pun keluar dari mulut Elsa, bahwa dia akan membuat perhitungan.
Sementara Aldebaran meminta kepada Andin untuk tidak terus menyalahkan dirinya sendiri dan bertekad akan melindungi keluarganya dari ancaman siapa pun yang hendak mengganggu atau memisahkan mereka.
Aldebaran sangat peduli dengan keluarga besarnya, tak hanya keluarga dekat bahkan sikap yang sama juga diberlakukan di lingkungan kantornya.
