Misteri tentang siapa dalang dari pengacau keamanan keluarga Alfahri kembali menjadi gelap. Namun Aldebran tak akan berhenti untuk menyelidiki itu semua, Angga dan Rendy diminta terus aktif untuk membongkar kasus yang meresahkan keluarganya itu.
Aldebaran ikut mengurus jenazah Lukman sambil mencari barangkali ada bukti yang mengarah pada siapa dalang sesungguhnya yang menyuruh Lukman jadi mata-mata. Angga juga nampak kesal karena hampir saja bisa menangkap Lukman tukang ojek itu.
Baca Juga: Seekor Bebek Bisa Memaki dan Berbicara 'Dasar Bodoh' Saat secara Agresif Melakukan Perkawinan
Al meminta kepada Andin dan semua orang penghuni Pondok Pelita untuk selalu waspada dengan kemungkinan teror baru yang bisa terjadi kapan saja. Keamanan di rumah Al diperkuat, dia tak mau ambil risiko karena lengah dengan persoalan ini.
Mereka harus meningkatkan kewaspadaan dan penyelidikan harus memulai dari awal lagi dan sudah meminta bantuan kepolisian untuk menyelesaikannya.
Di klinik tempat Elsa diperiksa, dokter dan sipir penjara dibuat repot karena Elsa meronta tak ingin kandungannya diperiksa ketika hendak proses USG. Elsa yang tertekan jiwanya meracau bahwa dia tengah menunggu suaminya dulu sebelum periksa.
Baca Juga: Wanita Pelatih di SeaWorld Tewas Mengerikan Dilempar, Dicabik dan Ditenggelamkan Paus Pembunuh
Bu Sarah yang diminta bantuan untuk membujuk Elsa akhirnya berhasil setelah Elsa dibohongi Bu Sarah bahwa Nino telah meneleponnya dan minta Elsa periksa kandungan.
Kini Elsa memandangi foto hasil USG janin dalam kandungannya, dia punya keyakinan untuk bisa bertemu Nino dan menyerahkan hasil foto USG tersebut, sementara Bu Sarah memandangnya dengan perasaan hancur dan khawatir Elsa semakin parah.
Sementara Nino sendiri yang mulai bisa menjalani terapi untuk menyembuhkan cedera di kakinya, memperoleh kemajuan dengan bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda namun bisa berjalan tertatih dengan bantuan tongkat untuk mengontrol sebagai ganti penglihatannya.