Arnold Schwarzenegger Tuduh Rusia Berbohong Soal Denazifikasi Karena Presiden Ukraina Seorang Yahudi

- 18 Maret 2022, 19:55 WIB
Aktor dan mantan Gubernur California Arnold Schwarzenegger.*
Aktor dan mantan Gubernur California Arnold Schwarzenegger.* /UPI/Jim Ruymen

ZONA PRIANGAN - Aktor Hollywood yang juga mantan Gubernur California, Arnold Schwarzenegger membuat video kampanye penghentian perang di Ukraina.

Arnold Schwarzenegger juga meminta warga Rusia jangan percaya dengan propaganda Kremlin tentang mendenazifikasi Ukraina.

Menurut Arnold Schwarzenegger, invasi Rusia terhadap Ukraina sangat tidak beralasan dan telah meminta banyak korban jiwa.

Baca Juga: Rusia Ubah Taktik, Lakukan Serangan Jarak Jauh, Lepaskan Rudal Kh-555 dari Arah Laut Hitam ke Kota Lviv

Dalam klip video berdurasi sembilan menit yang dimaksudkan untuk lolos dari sensor ketat Moskow, Schwarzenegger menceritakan pengalaman ayahnya berperang dengan Nazi dalam Perang Dunia II setelah pencaplokan Austria.

Di sisi lain, Schwarzenegger punya rasa hormat terhadap orang-orang Rusia, diperkuat ketika ia bertemu dengan juara dunia angkat besi Yuri Petrovich Vlasov pada usia 14 tahun.

Schwarzenegger mengatakan kepada pemirsa bahwa Moskow berbohong kepada publik dan pasukan Rusia tentang misi mereka untuk "mendenazifikasi" Ukraina.

Baca Juga: Andalkan Senapan Scorpion, Pria Skotlandia Ini Bergabung dengan Legiun Asing Melawan Pasukan Rusia

“Denazifikasi Ukraina? Ini tidak benar. Ukraina adalah negara dengan presiden Yahudi. Seorang presiden Yahudi, saya bisa menambahkan, yang tiga saudara ayahnya semuanya dibunuh oleh Nazi,” kata Schwarzenegger, melalui terjemahan Rusia.

Schwarzenegger mengatakan, akibat invasi ke Ukraina, kini Rusia dikucilkan. Rusia jadi terasing karena menerima sanksi ekonomi.

“Anda lihat dunia telah berbalik melawan Rusia karena tindakannya di Ukraina,” ujar Schwarzenegger yang dikutip nypost.

Baca Juga: China Tegaskan Bantu Kekuatan Ekonomi dan Politik Ukraina, Hal Itu Membuat Vladimir Putin Jadi Galau

Schwarzenegger menggambarkan setiap serangan di Ukraina juga merupakan serangan terhadap Rusia, karena jutaan orang Rusia memiliki keluarga di bekas republik Soviet itu.

“Setiap peluru yang Anda tembakkan, Anda menembak saudara laki-laki atau perempuan. Setiap bom atau setiap peluru yang jatuh bukan pada musuh tetapi pada sekolah atau rumah sakit atau rumah,” katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x