Kang Gobang baik-baik saja dan dijamu ngopi bareng bersama bos bandit pemeras penguasa wilayah, mereka berbincang kesana kemari sambil berbagi kisah masing-masing.
Kang Gobang dijanjikan akan diberi hadiah berupa hape seken agar mereka bisa berkomunikasi dan perangkat ponsel yang dijanjikan dipesan kepada gerombolan penjambret yang kini bersekongkol dengan Toni.
Toni sendiri merasa belum puas melampiaskan dendam, Otang dan Jek sudah dihajar, kemudian Encuy dan Iding dapat giliran berikutnya, sementara Toni dan Boy masih kesal karena mereka terusir dari terminal dan jadi pengangguran.
Dendam berikutnya akan dilampiaskan Toni untuk menggarap kru terminal lainnya, Deni dan Didan.
Di tempat tinggal Bang Edi, semangat tempur menggelora, setelah mendapat dukungan dana dari investor, omnya Roy ini kembali bersemangat untuk mewujudkan ambisinya.
Di depan Agus dan Yayat, Bang Edi kembali menghidupkan persaingan setelah mereka hanya mendapat pemasukan dari pungutan uang keamanan dari pedagang kaki lima, sementara parkir, pasar dan terminal dikuasai pihak lain.
Bang Edi mengobarkan perang, bukan dengan para pelaku lapangan di tempat parkir, pasar dan terminal, namun kini menyasar para beking dan mereka yang punya pengaruh di tiga titik lokasi yang diperebutkan itu.