Wow, Cari Batik Tidak Perlu Jauh-jauh ke Semarang dan Solo, di Bandung Datang Saja ke Lakon Heritage

21 Desember 2020, 17:58 WIB
Cari Batik Tidak Perlu Jauh-jauh ke Semarang dan Solo, di Bandung Datang Saja ke Lakon Heritage. /ZonaPriangan.com/Annisa Fauziah

ZONA PRIANGAN - Batik bagi masyarakat Indonesia kini sudah bukan menjadi pakaian yang hanya digunakan untuk acara-acara resmi atau formal saja.

Tetapi batik sudah menjadi bagian dari fesyen yang berfungsi untuk mendukung penampilan dalam keseharian dengan tetap mengedepankan unsur kekinian.

Saat ini masyarakat Bandung tidak perlu bersusah payah mencari kain batik hingga ke kota-kota penghasil batik misalnya Semarang, Solo ataupun Yogyakarta.

Baca Juga: Mahasiawa KKN Tertarik Kembangkan Batik Khas Pangandaran

Di Bandung sendiri kini sudah hadir tempat untuk berburu dan berbelanja produk fesyen khususnya batik dengan segala macam pernak-perniknya dengan kualitas tinggi tapi ramah di kantong.

Tempat tersebut adalah Lakon Heritage yang berada tepatnya di Miko Mall di Jalan Raya Kopo, No. 559, Kota Bandung.

Pengunjung memilih pakaian batik di Lakon Heritage, Kota Bandung. Di tempat ini batik dijual dengan kualitas prima dan harga terjangkau. ZonaPriangan.com/Annisa Fauziah

Kain batik dan juga pakaian batik dengan kualitas prima tapi dengan harga terjangkau ini bisa anda dapatkan di gerai yang ada di mal di kawasan Bandung Selatan ini.

Baca Juga: Batik Banjar Tembus Pasar Korea, Dipakai Artis dan Model Nasional

Lakon Heritage merupakan gerai yang pertama yang ada di Jawa Barat, tepatnya Kota Bandung yang menjual beragam jenis batik dan segala pernak-pernik lainnya.

Gerai Lakon Heritage ini berawal dari usaha yang dirintis oleh pasangan suami isteri asal Semarang, Jawa Tengah.

Mereka adalah Maria Eunike Santoso dan Christian Sinudarsono, yang membangun usahanya itu dengan tujuan agar terus memperkenalkan batik sebagai warisan asli dari budaya Indonesia.

Baca Juga: Makin Kreatif di Era Pandemi, Fashion Show Digelar Secara Digital oleh UMKM Bumi Alumni Unpad

Proses dalam membangun usaha yang dirintis mulai 2015 ini lantas diceritakan oleh sang isteri, Maria.

Mereka dalam membangun bisnisnya, kata Maria, berawal dari usaha konveksi yang setiap harinya disetor ke orang lain.

"Kemudian kami pun berfikir, kenapa tidak kita jual langsung saja? Apalagi saat ini (di pasaran) banyak yang menjualnya dengan harga yang cukup mahal," kata Maria di Bandung, belum lama ini.

Baca Juga: Puluhan Desainer dan Label Busana Lokal Ramaikan Revival Fashion Festival 2020

Menurut Maria, bisnisnya ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model bisnis yang serupa lainnya.

"Dalam bisnis kami ini keunggulannya adalah pada harga yang ditawarkan pada konsumen. Harga kita cukup miring karena memangkas biaya distribusi," paparnya.

Saat ini bisnis produk batiknya, lanjut Maria, mengusung konsep produksi langsung untuk menarik konsumen. Dimana, penjualan produknya ini tidak melalui distributor atau agen perantara.

Baca Juga: Kini Produk Pakaian Bayi Wajib SNI, Alasannya Demi Keselamatan dan Kesehatan Anak

Dengan konsep ini menjadikan harga jual produknya dipasaran menjadi lebih terjangkau.

“Kain-kain yang sudah jadi langsung dijual ke konsumen, lalu ada sebagian yang kita masukkan ke tempat jahit milik kami sendiri. Karena itu kami bisa menjual dengan harga relatif lebih murah,’’ paparnya.

Karena konsep bisnis inilah, menurut Maria dan Christian, mereka sering menerima keluhan dari pesaing bisnisnya terkait harga, karena produk batik di Lakon Heritage jauh lebih murah dari harga pasaran.

Baca Juga: Saat Bermotor di Tengah Hujan, Tetap Waspada dan Pakaian Layak

"Kami sempat sih ikut bazaar dan sudah deal, tapi uang kita akhirnya dikembalikan karena ada complain atau keberatan dari tenant lain jika ada kita. Tapi itu enggak membuat kami patah semangat," ujarnya.

Lebih lanjut Christian menjelaskan, batik yang dijualnya ini lebih murah karena ia memiliki mesin printing dan pembuat cap batiknya sendiri.

"Kita di Lakon Heritage ini selalu mengedepankan corak serta desain sendiri yang sangat berbeda dengan batik lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Andin Bisa Ketemu Reyna Kembali Gara-gara Aldebaran? Spoiler Cerita Ikatan Cinta RCTI Malam Ini

Kita, jelas Christian, untuk semua produksi dikerjakan sendiri mulai dari awal.

"Ada tempat cetak atau tempat printing sendiri, tempat steam batik, hingga cuci batik,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Christian, untuk koleksi batik yang dijual Lakon Heritage sangat beragam dan bervariasi.

Baca Juga: Gara-gara Pamer Sim Baru, Anya Geraldine Bocorkan Nama Asli, Netizen Salpok : 'Kok Jauh Banget'

Tergantung dari jenis batiknya, mulai dari printing, tulis, dan cap. Untuk harga jualnya pun sangat bervariasi. Mulai Rp45 ribu untuk kain batik berukuran 2×1 meter persegi, hingga ratusan ribu rupiah, bahkan jutaan rupiah.

Untuk warna dan motif batik, di Lakon Heritage tersedia segala macam. Mulai dari model klasik, modern, hingga kontemporer.

Tapi, lanjut Christian, untuk ciri khas batik di Lakon Heritage, pihaknya memproduksi batik yang berwarna cerah.

Baca Juga: Dijodohin Netizen sama Ariel Noah Karena Sering Bareng, BCL Ngaku Begini Sama Maia Estianty

“Ada satu yang menjadi kekhasan kami, yakni batik motif warna-warna cerah. Meskipun kami menjual aneka macam batik, tapi ada beberapa motif yang kami kreasikan sendiri,” ungkapnya.

Hingga saat ini, gerai Lakon Heritage sudah memiliki enam toko, yang tersebar dari Kota Semarang, Yogyakarta, Solo, hingga Bandung.

"Kami bersyukur, pada masa pandemi Covid-19 ini, Lakon Heritage mengalami peningkatan penjualan baju daster rumahan atau baju batik dengan konsep tie dye," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta di RCTI Senin 21 Desember 2020, Hubungan Al dan Andin Terancam?

Saat ini, lanjut Christian, untuk bentuk batik kebanyakan printing karena ini yang paling murah, sementara untuk batik tulis saat ini diproduksi terbatas karena semuanya merupakan produksi sendiri.

"Tapi untuk kualitas, semuanya kami jamin. Karena semua produk yang kami jual adalah kualitas terbaik. Pengunjung yang penasaran mengenai bentuk dari kainnya bisa langsung datang ke toko kami, untuk meraba dan menyentuh tekstur kainnya secara langsung,” pungkasnya.

Saat ini untuk jam operasional Lakon Heritage masih mengikuti jam buka-tutup Miko Mall yaitu buka pukul 11.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler