5 Cara Jitu Budidaya Alpukat Aligator, Manfaatkan Pekarangan Rumah

2 Januari 2021, 19:40 WIB
Selain lezat rasanya, alpukat juga baik untuk kesehatan tubuh. / Silverstylus/Pixabay /

ZONA PRIANGAN – Pekarangan rumah bisa dijadikan sebagai lahan bercocok tanam, salah satunya membudidayakan alpukat aligator.

Bagi sebagian masyarakat, perkarangan rumah yang kosong selalu menjadi kendala, hingga tidak dimanfaatkan dan membiarkannya begitu saja.

Kini jangan khawatir, upaya budidaya alpukat aligator bisa jadi pilihan

Baca Juga: Satu Orang Tenggelam di Sungai Cimanuk Majalengka, Tim Rescue Pos SAR Cirebon Lakukan Pencarian

Alpukat aligator merupakan salah satu jenis alpukat yang berbeda, dan memiliki karakteristik yang berbeda pula dari jenis alpukat pada umumnya.

Alpukat aligator disebut juga sebagai alpukat pear jumbo, atau alpukat raksasa karena ukurannya memang jauh lebih besar dari jenis alpukat yang lain.

Seperti telah ditulis di mantrasukabumi.com dengan judul: Manfaatkan Pekarangan Rumah dengan Budidaya Alpukat, Simak 5 Cara Ampuh Budidaya Alpukat Aligator

Sebagaimana dikutip dari laman 99.com Rabu, 4 November 2020. Berikut cara budidaya alpukat aligator.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Didenda Rp1,5 Miliar karena Memiliki 7 Anak, Terlalu!

1. Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh artinya dapat mengikuti kondisi lingkungan di sana. Meski demikian, syarat tumbuh alpukat ini tidak terlalu rumit dan cukup mudah layaknya menanam alpukat biasa.

Pohon alpukat ini tahan terhadap cuaca dingin hingga -7°C, tetapi suhu optimal pertumbuhannya ada pada rentang 12,8-28,3°C.

Untuk ketinggian idealnya, alpukat bisa tumbuh dengan baik pada rentang ketinggian 300-2.000 mdpl, tapi idealnya berada di 1.000 mdpl.

Baca Juga: Beberapa Keuntungan Konsumen yang Melakukan Perawatan Berkala di Bengkel Resmi

Sedangkan untuk curah hujannya membutuhkan curah hujan minimum 750-1000 mm, tapi tetap bisa tumbuh pada iklim kering asal kedalaman air tanahnya maksimal dua meter.

Terakhir, sifat tanah yang dibutuhkan adalah tanah gembur, sistem perairannya baik dan tidak tergenang air.

2. Pemilihan bibit

Pada tahap pemilihan bibit, anda butuh ketelitian ekstra. Mengingat setiap jenis alpukat sering diperbanyak menggunakan biji.

Baca Juga: Turunkan Berat Badan Tingkatkan Metabolisme dengan 6 Bahan Makanan Ini

Ini berarti pohon yang nanti tumbuh tidak akan sama persis dengan induknya. Oleh karena itu, anda lebih baik memilih pemilihan bibit melalui sambung pucuk dan okulasi.

Cara tersebut sangat direkomendasikan jika anda hendak membudidayakannya dalam pot.
Kriteria bibit yang baik adalah yang batangnya lurus, kokoh, daunnya hijau rimbun, dan tidak ada hama.

3. Menanam di pekarangan rumah

Kalau anda punya pekarangan yang luas dengan tanah yang gembur, lebih baik anda menanam pohon alpukat aligator di pekarangan rumah saja.

Baca Juga: 5 Pemain Barcelona yang Masuk Bursa Transfer Januari 2021

Perawatannya lebih mudah jika ditanam di pekarangan rumah, berikut tata caranya:

Pertama, buatlah media tanam dengan komposisi seimbang sekam, tanah, dan pupuk kandang kering.

Kedua, penyiraman 1 kali sehari (frekuensi dapat ditambah jika kondisi tanah kering).

Ketiga, dalam pemupukan dilakukan setiap dua bulan sekali dengan NPK atau pupuk organik khusus, dan terakhir pangkas secara rutin untuk menjaga tinggi ideal tanaman.

Baca Juga: Cari Ide Bisnis di 2021? Modal Kecil dan Untungnya Besar, Cobalah 3 Bisnis Ini

4. Menanam di dalam pot

Jika pekarangan rumah anda sempit dan kondisi tanahnya tidak mendukung, lebih baik kamu menanam pohon alpukat aligator di dalam pot.

Namun, anda juga harus menyesuaikan jenis pot yang akan anda gunakan dengan karakter pohon alpukat yang akan anda tanam ini. Berikut caranya:

Pertama, siapkan pot dengan diameter antara 60-80 cm. kedua, siapkan media tanam dengan komposisi tanah humus atau kompos. Ketiga, frekuensi penyiraman sebanyak dua kali per hari, pagi dan sore. Keempat, lakukan pemupukan rutin menggunakan NPK atau pupuk khusus. Kelima, pangkas secara rutin dan jaga ketinggiannya pada 500 cm - 1 m.

Baca Juga: Punya Usaha Kecil Makanan dan Minuman? Simak Cara Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta Tahap 3 Berikut Ini

5. Tahap panen

Jika buah yang dihasilkan berukuran sangat besar, untuk itu anda perlu perhatian ekstra selama masa pertumbuhan hingga masuk masa panen.

Tetapi jika kamu memilih bibit sambung pucuk atau okulasi, pohonnya akan berbuah sekitar tiga sampai lima tahun kemudian.

Selama rentang pertumbuhan, lakukan penjarangan untuk memilih buah yang layak dipertahankan.
Saat masa panen, pastikan bagian luar buah tidak ada memar karena akan merusak daging pada buahnya.*** (Ina Herlina / mantrasukabumi.com)

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler