ZONA PRIANGAN - Marie Buchan, seorang ibu dari Selly Oak, Birmingham, Inggris mengaku sudah kecanduan untuk hamil.
Marie Buchan saat ini sudah memiliki delapan anak dan dia begitu senang bisa merawat dan menyusui anak-anaknya.
Ketika tampil di Channel 4's Only Human, Marie Buchan mendapat julukan "Octomom".
Baca Juga: Hamil Kembar Tiga Mati Semua, Wanita London Bergabung dengan ISIS Sulit Kembali ke Inggris
Gaya hidup yang dijalani Marie Buchan banyak mengundang komentar. Sebagian memberi dukungan, namun tidak sedikit yang mencela.
Namun, Marie Buchan tidak peduli dengan perkataan orang lain. Walaupun banyak yang menyebutnya sebagai sampah, dia tetap cuek.
Beberapa orang yang marah beralasan, Marie Buchan seperti orang malas, dia hidup dengan mengandalkan kesejahteraan negara.
Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga
Di sisi lain, Marie Buchan menegaskan dia mencintai anak-anaknya, dan itu merupakan bagian terpenting dalam hidupnya.
Dikutip Daily Star, dia berkata: "Saya kecanduan kehamilan, saya kecanduan melahirkan dan menyusui, saya kecanduan itu."
Memeluk dan memberi susu botol kedatangan anak terbarunya, bayi Olivia, Marie berkata: "Dia bayi yang bahagia itu sebabnya saya bisa dengan senang hati melakukannya lagi."
Baca Juga: Ritual Sadis Suku Inca, Korbankan Anak Perawan untuk Dijadikan Mumi di Pegunungan Andes
"Saya pikir banyak orang benar-benar melihat saya sebagai sampah ... Malas, tidak berguna, hanya menghasilkan bayi untuk uang. Itu tidak peduli."
Netizen menuliskan komentar yang sangat beragam terhadap gaya hidup Marie Buchan yang kecanduan hamil.
Satu orang menulis: "Dia akan sempurna sebagai ibu angkat atau anak adopsi yang membutuhkan keluarga."
Baca Juga: Ibu Asal Afrika Selatan Pecahkan Rekor Dunia Melahirkan 10 Bayi Kembar
"Bagaimana mungkin seorang ibu dari delapan anak menjadi malas?" menanyai pemirsa kedua.
Pemirsa ketiga berkata: "Dia tampak seperti ibu yang sangat baik dan memiliki anak-anak yang berperilaku baik, tidak ada yang salah dengan itu."
Orang lain berkata: "Siapa yang harus membayar semua itu? Pekerja itu siapa!"***