Emak-emak Ukraina Membeli Senapan Besar, Helm dan Pakaian Kamuflase untuk Menghadapi Invasi Rusia

26 Januari 2022, 21:03 WIB
Senapan berburu Zbroyar Z-15 menjadi pilihan Mariana Zhaglo.* /@safariukraina/

ZONA PRIANGAN – Seorang emak-emak Ukraina telah membeli senapan otomatis, helm dan peralatan kamuflase, menyusul ketakutannya akan invasi Rusia ke negaranya.

Mariana Zhaglo merupakan seorang peneliti pemasaran, menghabiskan USD1.300 (Rp 18,6 juta) untuk membeli senapan, setelah mendengar percakapan di antara para serdadu mengenai senapan terbaik yang bisa digunakan.

Ibu tiga anak ini membeli senapan Zbroyar Z-15, sebuah senapan yang dirancang untuk berburu, namun wanita berusia 52 tahun ini membelinya bukan untuk menembak rusa.

Baca Juga: Rusia Makin Terkepung, Spanyol Terbangkan Jet Tempur ke Bulgaria dan Prancis Kirim Pasukan ke Rumania

Ia mengakatan kepada The Times : “Sebagai seorang ibu saya tidak ingin anak-anakku mewarisi masalah Ukraina ini, atau ada ancaman pada mereka. Kini saya memutuskan dengan ini."

“Bila terjadi invasi lalu kami akan bertempur untuk Kiev; kami akan bertempur untuk melindungi kota kami," ujarnya.

"Bila pertempuran dimulai, mereka akan datang ke sini. Kiev merupakan target utama,” ucapnya.

Baca Juga: Suara Tembakan Terdengar di Kiev Ukraina, Warga Terkejut Berlarian Mencari Tempat Perlindungan

Mariana tinggal di Kiev, kota yang dikenal Rusia sebagai “ibu dari kota-kota di Rusia” –Ukraina dan kawasan sekitarnya berdekatan dengan perbatasan Rusia yang diklaim merupakan milik Moskow.

Bersama dengan senapan tersebut, Mariana, anggota Tentara Pertahanan Teritorial (TDF) Ukraina, memiliki peredam, tumpuan dan teropong yang menyatu pada senjata tersebut.

TDF merupakan unit sukarelawan dalam angkatan bersenjata Ukraina.

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

Ia juga membeli helm, kamuflase salju, jaket anti peluru, berkantung-kantung amunisi, sepatu dan seragam tentara Inggris total seharga USD1.000 (Rp 14,3 juta).

Ibu ini juga mengambil kursus penembak jitu selama dua minggu.

Selain membeli senjata dengan perlengkapannya, ia mengatakan kepada Times telah menimbun suplay dan makanan sebagai “amunisi untuk perut.”

Baca Juga: Unik, Republik Molossia, Jumlah Penduduknya Cuma 7 Orang, Punya Bendera dan Lagu Kebangsaan

Banyak warga biasa berbondong-bondong untuk bergabung dengan TDF untuk menerima pelatihan militer saat tentara Vladimir Putin menunggu di perbatasan.

Sejak tahun lalu unit militer Ukraina telah membuka pelatihan kepada anggota baru dan menerima warga biasa untuk mengambil bagian.

Sebuah survei pada Desember tahun lalu oleh Institut Internasional untuk Sosiologi Kyiv menemukan 58 persen pria dan hampir 13 persen wanita siap mengangkat senjata untuk mempertahankan negaranya melawan Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Times

Tags

Terkini

Terpopuler