Ilmuwan Mampu Menghasilkan Kucing Tanpa Menyebabkan Alergi, Inilah Caranya

30 Maret 2022, 20:44 WIB
Banyak orang yang alergi terhadap kucing.* /RD/

ZONA PRIANGAN - CRISPR merupakan teknologi yang memenangkan hadiah Nobel yang memfokuskan pada rekayasa gen. Sebentar lagi dampak teknologi tersebut mungkin akan jatuh kepada kucing.

Sebuah tim peneliti dari perusahaan berbasis di Virginia, Amerika Serikat, InBio telah menggunakan CRISPR dalam studi yang bertujuan menurunkan alergi yang terjadi pada kucing-kucing.

Bila Anda salah seorang yang tiba-tiba bersin-bersin dan mata bengkak saat berdekatan dengan kucing, ini mungkin pertanda Anda memiliki alergi terhadap kucing.

Baca Juga: Sering Tampil Sangar, Vladimir Putin Bisa Tersenyum Saat Memeluk Kucing tapi Diejek Mirip Penjahat Blofeld

Saat ini, seperti dilansir Indiatimes.com, para peneliti berusaha untuk menciptakan gen kucing yang bisa diedit yang secara efektif menurunkan gejala orang menderita alergi.

Sekitar 20% populasi di dunia memiliki alergi terhadap hewan piaraan dan tidak bisa memelihara hewan seperti kucing.

Namun bila janji perusahaan tersebut bisa dipercaya dan terbukti, sebuah solusi mungkin akan tersedia sebentar lagi.

Baca Juga: Geram Melihat Kucing Ditendang, Mantan Juara Kelas Berat UFC Tantang Bek West Ham untuk Adu Jotos

Alergi terhadap hewan peliharaan selalu tak terkendali. Banyak orang mendapat gejala-gejala seperti asma bila didekatkan dengan bulu-bulu hewan.

Sebuah protein yang disebut Fel d 1 disebut-sebut bertanggung jawab pada 90% alergi terhadap kucing.

Dalam studi yang dipublikasikan baru-baru di Jurnal CRISPR, para peneliti dari InBio mengatakan bahwa mereka telah membuktikan keampuhan CRISPR.

Baca Juga: Kucing Rusia Ini Tergemuk di Dunia, Menjalani Diet tapi Masih Lincah dalam Berburu, Punya 9.000 Penggemar

Teknologi ini mungkin digunakan untuk “memproduksi” kucing-kucing dengan protein Fel d 1 yang dikurangi atau dihilangkan agar peliharaan aman bagi siapapun.

Para peneliti telah menguji DNA sebanyak 50 kucing peliharaan dan menemukan daerah-daerah yang terlibat dalam produksi Fel d 1.

Gen-gen dari kucing-kucing tersebut kemudian dibandingkan kengan delapan spesies kucing liar.

Baca Juga: Kucing Millie Hilang di Rest Area, Tujuh Bulan Kemudian Baru Ditemukan di Tempat yang Sama

Mereka menemukan bahwa Fel d 1 tidak diperlukan dalam biologi kucing dan mungkin secara efektif dihilangkan lewat CRISPR.

Berdasarkan taksiran mereka, para ilmuwan yakin bahwa Fel d 1 merupakan calon yang rasional untuk penghapusan gen.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler