Alat Digital yang Terbukti Efektif dalam Membantu Orang Mengurangi Kecanduan Minuman Beralkohol

13 Agustus 2022, 13:41 WIB
Sebagian besar peserta dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa mereka ingin mengurangi asupan minuman beralkohol tetapi mereka tidak tahu metodenya. /Unsplash.com/Vinicius "amnx" Amano

ZONA PRIANGAN - Dukungan digital dalam bentuk 'online tool' atau aplikasi, telah memberikan harapan terhadap orang yang tengah berjuang untuk mengurangi asupan alkohol, demikian menurut para peneliti. Minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti kanker, stroke, dan masalah pada jantung.

Sebagai bagian dari penelitian, pengguna yang memiliki akses ke dukungan digital mulai merasa lebih percaya diri tentang bagaimana mereka dapat benar-benar mengubah perilaku mereka dan mengurangi asupan alkohol. Mereka yang memiliki akses ke alat digital memiliki konsumsi alkohol sekitar 25 persen lebih rendah daripada kelompok yang tidak memiliki akses, menurut para peneliti.

Sementara efek konsumsi alkohol pada tubuh manusia sudah mapan, para peneliti dari Universitas Linkoping, Swedia, telah mengembangkan alat digital untuk membantu orang mengurangi asupan alkohol mereka. Tim percaya bahwa dukungan digital seperti aplikasi atau 'online tool' dapat menjadi cara yang efektif untuk menjangkau lebih banyak orang yang berjuang untuk mengurangi asupan alkohol mereka.

Baca Juga: Ikatan Cinta Sabtu 13 Agustus 2022: Pak Surya Geram, Ricky Dicokok Saat Melecehkan Elsa, Andin Butuh Sal

Untuk mendemonstrasikan kemampuan 'digital tool' ini, tim mengikat peserta secara online melalui iklan yang ditargetkan. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok di mana satu kelompok segera diberikan akses ke 'digital tool', sementara kelompok lainnya ditawari sumber daya berbasis web yang saat ini tersedia.

Kelompok kedua juga diberitahu untuk memotivasi diri mereka sendiri untuk mengurangi konsumsi alkohol dan kemudian diberi akses ke alat digital.

“Pada awal penelitian, para peserta menunjukkan bahwa sangat penting bagi mereka untuk mengurangi konsumsi alkohol. Tetapi sebagian besar menunjukkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana melakukannya," kata Marcus Bendtsen, profesor di Departemen Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Peduli di Universitas Linkoping, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Baca Juga: Salman Rushdie Diserang oleh Hadi Matar (24), Korban Tersungkur dengan Saraf Terputus dan Kerusakan pada Liver

"Mereka yang mendapat akses ke dukungan digital mulai merasa lebih percaya diri tentang bagaimana mereka dapat benar-benar mengubah perilaku mereka,” tambahnya.

Bendtsen adalah penulis utama studi yang dipublikasikan di BMC Medicine.

Untuk kelompok pertama, alat itu akan mengirim pesan setiap hari Minggu, yang akan mendorong mereka untuk menilai asupan alkohol mereka dalam seminggu terakhir. Peserta kemudian akan melaporkan konsumsi mereka dan menerima umpan balik tentang hal itu. Alat ini juga akan membantu peserta menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri dan melacak asupan alkohol mereka.

Baca Juga: Inilah Alasannya Anda Tidak Boleh Minum Alkohol Saat dalam Penerbangan

Setelah empat bulan menggunakan alat ini, ditemukan fakta bahwa penggunaan 'digital tool' terbukti memberikan efek pada peserta, sama dengan intervensi digital lainnya. Selain itu, ditemukan bukti bahwa kinerja 'digital tool' jauh lebih baik daripada penggunaan metode intervensi tatap muka.

“Mereka yang memiliki akses ke digital tool memiliki konsumsi alkohol sekitar 25 persen lebih rendah daripada kelompok yang tidak, yang merupakan efek yang sedikit lebih besar dari yang kami harapkan," ujarnya.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

"Alat semacam ini tidak akan mengubah situasi masyarakat secara keseluruhan dalam hal konsumsi alkohol, tetapi ini adalah alat yang sangat baik untuk individu yang ingin mengubah hidup mereka sendiri," jelasnya.

Sekarang, tim tengah bersiap untuk mengembangkan aplikasi yang akan membantu membuat 'digital tool' tersedia bagi individu yang membutuhkan. Mereka juga bekerja untuk mempersonalisasi aplikasi sesuai kebutuhan individu.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler