Di Viaduct, Tersedia Pelek Bergaya Retro Klasik hingga yang Kekinian

28 Juli 2020, 10:30 WIB
Dari pelek bergaya retro yang kini mulai kembali digemari hingga pelek dengan desain terkini, hadir dan marak dengan tumbuhnya komunitas mobil bergaya retro klasik di Bandung.*/DIDIH HUDAYA /

ZONA PRIANGAN – Tempat ini tergolong ikonik di Kota Bandung, ya kawasan Viaduct dikenal sejak dulu dengan ciri khasnya, ada rel kereta api berada diatas jalan raya serta Sungai Cikapundung mengalir dibawahnya.

Di salah satu sudut strategis kawasan tersebut, ada sekelompok penjaja pelek mobil, yang sejak awal 1980-an sudah dikenal keberadaannya.

Bagi anak-anak gaul otomotif, tempat tersebut adalah lokasi yang dicari bagi kebutuhan beraneka rupa pelek, dari dahulu
hingga sekarang bahkan.

Baca Juga: Di Max Off-road 4x4 Specialist, Seni Restorasi dan Modifikasi Menemukan Bentuk Terbaiknya

Menempati salah satu gerai di kawasan tersebut adalah, Tatang Sulaeman (50), pria yang akrab disapa Zietank ini telah lebih kurang 28 tahun menggeluti bisnis pelek mobil.

Mengaku berangkat dari nol seperti yang diakuinya, kini pria kelahiran, Bandung, 21 Juni 1970 ini, berhasil menempati sebuah toko yang terbilang besar di bilangan Jalan Suniaraja, Kota Bandung.

Tatang berkisah, memulai bisnis pelek tersebut dengan belajar dan turut berjualan diajak teman yang dianggapnya sebagai kakak sendiri, dengan lokasi tak jauh dari tempatnya sekarang.

Baca Juga: Ford GPW Military Jeep 1944, Menikmati Sensasi Kendaraan Peninggalan Perang

Namun dulu mengawalinya dengan kondisi seadanya serta berjualan layaknya pedagang kaki lima menjajakan barang, sederet kios yang berjualan barang serupa juga tumbuh disana.

Luas dan luwesnya pergaulan dengan para pencinta otomotif yang banyak berkiprah di Bandung, tumbuh pula keinginan Tatang Sulaeman untuk berdikari.

Lantas dia bertekad mandiri dengan membuka sendiri kios dagangannya sendiri, “Benar, saya berangkat dari nol bahkan tanpa modal, karena pelek-pelek yang dijajakan awalnya adalah banyak titipan,” kata Zietank.

Baca Juga: Kreasi Tiada Batas Yudi 'Saddle' Munajat, Sang Pengrajin Jok Motor Kustom

Tutur katanya yang terkesan ramah dan sikapnya yang jujur, membuat usahanya kian maju.

Kini, tidak sulit mencari toko pelek dengan plang ‘Dilham Racing’ di bilangan yang lebih dikenal dengan kawasan Viaduct tersebut.

Deretan pelek pilihan tertata rapi, didalam maupun diluar ruangan yang jadi showroom-nya, harga pelek yang dijual cukup bervariasi, dari yang berharga tiga juta rupiah hingga belasan juta rupiah.

Baca Juga: Bugatti Baby II, Mobil ‘Mainan’ Seharga Hampir Rp 1 Miliar

“Saya bersyukur, karena tidak semua rekan pedagang pelek dikawasan ini bisa tumbuh besar, kini saingan banyak, namun penjualan bisa tetap bergulir, seiring dinamisnya dunia otomotif hobi di Bandung,” ujarnya.

Walau kini tinggal di kawasan Kawaluyaan, namun Tatang mengaku bahwa dirinya asli lahir dan tumbuh besar di bilangan Gang Affandi, tempat tokonya kini berdiri hingga memanjang menyusuri belakang jalan Braga.

Bercerita suka duka, diakui Tatang tidak selamanya menguntungkan, terkadang terselip juga cerita pahit.

Baca Juga: Norton Breitling Sport Edisi Terbatas, Diproduksi 77 Unit.

Ada yang mengambil satu set pelek dengan hanya membayar setengah harga, berjanji untuk melunasi namun lantas menghilang.

“Namun ada pula kasus lain, ketika dirinya telah melupakan beberapa tagihan yang sulit dibayar konsumen, eh di lain saat malah datang sendiri dan membayar kewajibannya,” ucapnya, berkisah.

Untuk alasan gaya, para penggemar modifikasi juga banyak yang menjadi klien-nya, mereka kerap bereksperimen dengan mengubah atau berganti-ganti pelek.

Baca Juga: Land Rover Defender 2021 Mobil 4x4 Bermesin 8-Silinder

Menurutnya, ada toleransi untuk dapat mengubah ukuran dan dimensi pelek, asal tidak terlalu ekstrem berubahnya, misal ukuran 14 inci ingin berganti dengan 15 atau 16 inci, masih relatif enak.

“Namun jika dari 14 inci jadi 17 atau 18 inci, kenyamanan akan terganggu dan malah menjadi berat,” jelasnya.

Teringat pula Zietank saat di tahun-tahun awal memulai bisnis sendiri, modifikasi marak untuk olahraga otomotif reli, banyak yang mencari model pelek sekelas Enkei, TRD, Compomotive, BBS, Shelby atau Enmaru Shelby.

Baca Juga: Startup Jerman Electric Brand, Hadirkan Mobil Listrik Modular eBussy

Pelek bergaya retro yang kini mulai kembali digemari dengan banyak dan tumbuhnya komunitas mobil bergaya retro klasik.

Berkaitan dengan fashion dan tren di dunia otomotif, pelek menjadi bagian yang cukup penting bagi dandanan di seputar gaya ubahan dan modifikasi.

Karena, bagi sebagian orang, mengganti pelek sebagai penopang kendaraan adalah sebuah kebutuhan gaya, dengan alasan sudah bosan atau jenuh dan ingin tampil beda, tidak segan mereka meraih kocek untuk mengganti pelek.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler