Denny Darko: Ada Dugaan Konspirasi atas Kasus Hollywings, Tujuan Sebetulnya untuk Memecah Belah Indonesia

- 11 Juli 2022, 08:01 WIB
Menurut Denny Darko ada konspirasi dibalik kasus Hollywings yang bertujuan untuk memecah belah Indonesia.
Menurut Denny Darko ada konspirasi dibalik kasus Hollywings yang bertujuan untuk memecah belah Indonesia. /Tangkapan Layar YouTube.com/Denny Darko

ZONA PRIANGAN - Ahli tarot Denny Darko menduga ada konspirasi dibalik kasus penistaan agama yang dilakukan oleh tim kreatif dan desain dari salah satu cabang Hollywings. Pria berusia 45 tahun itu bahkan menyebut bahwa tujuannya tidak main-main yakni ingin memecah belah Indonesia.

Hal ini menjadi menarik setelah Denny Darko menyimak paparan dari ustad Felix Siauw di tayangan TVOne, di mana ustad berusia 38 tahun itu menyebut ada dugaan bahwa pihak Hollywings dilakukan dengan sengaja dan dia katakan bukan dugaan lagi, tapi ini sebuah hal yang nyata.

Denny pun seperti biasa membaca kartu tarot untuk membaca peristiwa di Hollywings dan muncul kartu "The Emperor".

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 11 Juli 2022: Sal Tak Segan Menghajar Ricky untuk Melindungi Andin dari Ancaman Teror

"Ini jelas dilakukan dengan sengaja, didesain untuk menimbulkan sebuah kontroversi. Cara berpikirnya yaitu dengan membenturkan sesuatu yang jelas-jelas bertolak belakang. Jadi cara berpikirnya seperti ini, kita tahu bahwa miras diharamkan di agama Islam, sebenarnya diharamkan di agama yang lain," kata Denny Darko di channel YouTube Denny Darko yang tayang pada Minggu, 10 Juli 2022.

"Tapi, kemudian agar ini menjadi viral, bagaimana caranya minuman keras diasosiasikan dan Islam. Bagaimana caranya kalau kita memberikan diskon dan diskonnya ini luar biasa karena satu botol ini nilainya bisa jutaan rupiah. Diberikan kepada seseorang yang bernama asosiasi namanya ini identik dengan Islam," tambahnya.

Lebih lanjut Denny pun menjelaskan soal dugaan pemilihan nama "Muhammad" yang identik dengan Islam. Di mana itu adalah nama nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam, nabi dan rosul junjungan umat Islam seluruh dunia. Tapi, agar tidak ada kesan "menyerang" Islam secara terang-terangan, maka dipilih lah nama "Maria" sebagai pasangannya.

Baca Juga: Amber Heard Mencari Keadilan, Meminta Hakim Membatalkan Vonis $10,35 Juta yang Diberikan pada Johnny Depp

Di Islam dikenal sebagai Mariam, ibu dari nabi Isa dan di Nasrani dikenal sebagai Yesus. Nama Maria kemudian dipilih karena lebih banyak orang yang bernama Maria daripada Yesus.

Menurut pria dengan nama asli Denny Multi Parmikoadi ini, ini dilakukan dengan sengaja, untuk menimbulkan kontroversi di masyarakat.

"Kalau memang ingin memberikan sebuah promo, kenapa tidak menggunakan nama yang pasaran seperti Budi atau Arif mungkin atau nama-nama yang lain yang saya pikir akan lebih banyak. Kenapa harus nama Muhammad dan Maria?" ujarnya.

Baca Juga: Menlu Rusia Sergei Lavrov Walk Out dari Pertemuan G20, Blinken Memperingatkan: 'Ukraina Bukan Negara Anda'

Suami dari Vina Candrawati itu pun yakin bahwa pihak Hollywings sudah tahu dampaknya jika mereka membenturkan dua hal tersebut, akan banyak orang-orang yang marah dan ini sudah direncanakan juga.

"Saya yakin bahwa mereka sudah memikirkan hal itu," katanya.

Ada kesengajaan untuk membuat sebuah kontroversi, membenturkan dua hal yang bertolak belakang agar terjadi sebuah kontroversi di masyarakat dan orang menjadi membicarakan. Ada dugaan untuk sengaja "test the water", hal itu terungkap lewat kartu "Five of Wands".

Baca Juga: Ekonomi Sri Lanka Runtuh, Istana Presiden Diserbu Pengunjuk Rasa, Rumah PM Dibakar, Keduanya Mengundurkan Diri

"Jadi mereka itu membuat biang kegaduhan agar mereka bisa melihat segaduh apa sih. Kalau ternyata banyak orang yang tersinggung, mereka akan berhenti sementara dan mengulang lagi. Tapi kalau mereka tidak tersinggung mereka akan mencoba lagi dan percobaan berikutnya tentu saja akan lebih ekstrim lagi dan hal ini dijumpai, kalau menurut saya dengan adanya konten-konten LGBTQ dalam film-film Disney terbaru," ungkapnya.

Ini adalah sebuah percobaan, jika ini berhasil maka akan diberikan sebuah dosis yang lebih tinggi lagi. Tapi, jika rakyat Indonesia banyak yang melawan, maka mungkin saja ini akan dihentikan. Denny pun mengutip apa yang dikatakan oleh ustad Felix Siauw bahwa yang dilakukan di sini adalah mencoba untuk mendesakralisasi agama.

Kartu berikutnya adalah "The Empress", yang berarti agama yang selama ini dianggap sakral dianggap menjadi suatu hal yang biasa, di mana mempermainkan nama-nama yang sakral itu dianggap biasa. Jika itu dicapai maka sebenarnya tujuannya adalah untuk menciptakan sekularisme atau pemisahan antara kehidupan sosial masyarakat dan kehidupan beragama.

Baca Juga: Rusia Diejek Menggunakan 'Traktor yang Dipasang Senapan Mesin sebagai Perlindungan' di Perang Ukraina

Permasalahannya, jika hal itu dilakukan di negara yang penduduknya homogen, itu tidak jadi soal atau permasalahnnya tidak akan menjadi sebesar ini. Tapi jika dilakukan Indonesia yang penduduknya beragam, berbeda kulit, bahasa, budaya dan juga keyakinan mereka, maka ini adalah awal sebuah kehancuran di masa depan.

Ini permasalahan besar dan tidak cukup hanya dengan menangkap enam orang saja yang tidak akan mungkin merilis hal tersebut tanpa ada satu otorisasi dari 'higher authority'. Tidak mungkin kebablasan ini muncul tanpa ada sebuah persetujuan.

Baca Juga: Rosie, Hiu Putih Besar Sepanjang 4 Meter yang Nasibnya Sangat Mengenaskan di Tempat yang Menyeramkan

Bisnis minuman keras adalah bisnis dengan perputaran uang yang sangat luar biasa dan seandainya bisa mengakuisisi pasar sebesar Indonesia, tentu saja mereka akan memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar lagi.

Adiksi dan keinginan untuk terus meningkatkan dosisnya, ini adalah sebuah bisnis yang tidak akan melibatkan uang dengan jumlah yang sangat kecil. Jadi, tidak butuh seorang jenius untuk mengetahui bahwa ini adalah bisnis minuman keras yang ingin disebarkan lebih luas lagi dengan cara memecah bangsa yang besar ini.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: YouTube Denny Darko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah