ZONA PRIANGAN - Pangeran Harry dari Inggris memperingatkan dunia sedang menyaksikan "serangan global terhadap demokrasi dan kebebasan" Senin dalam pidatonya di PBB di New York untuk memperingati Hari Internasional Nelson Mandela.
Harry, Duke of Sussex, menyampaikan pidato utama yang pedas di hadapan Majelis Umum PBB pada hari yang menandai warisan mendiang pemimpin Afrika Selatan, mengecam apa yang disebutnya kelambanan para pemimpin dunia dalam melawan gelombang populisme antidemokrasi, memerangi perubahan iklim dan krisis mendesak lainnya.
Harry mengarungi politik domestik dari rumah angkatnya di Amerika Serikat, menyebutkan keputusan Mahkamah Agung AS untuk membatalkan Roe vs. Wade, serta invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina sebagai contoh dari "beberapa kebohongan yang mempersenjatai dan disinformasi di mengorbankan banyak orang."
"Dari perang yang mengerikan di Ukraina hingga bergulirnya kembali hak konstitusional di sini di Amerika Serikat, kami menyaksikan serangan global terhadap demokrasi dan kebebasan -- penyebab hidup Mandela," katanya.
Diucapkan seraya menambahkan bahwa dunia berada pada "tempat yang sangat penting" - momen ketika beberapa krisis yang menyatu telah memberi jalan kepada serangkaian ketidakadilan yang tak ada habisnya."
Harry dan istrinya, Meghan Markle, mengundurkan diri dari kerajaan Inggris pada tahun 2020 dan telah tinggal di Los Angeles setelah bertugas di Kanada, tulis UPI.com, 18 Juli 2022.
Baca Juga: Jennifer Lopez Mengkonfirmasi Telah Menikah dengan Ben Affleck: 'Malam Terbaik dalam Hidup Kami'
Pidato sang pangeran juga berfokus pada perubahan iklim pada hari ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa umat manusia menghadapi "bunuh diri kolektif" dari dampak peristiwa iklim ekstrem dan Inggris mengumumkan keadaan darurat nasional untuk bersiap menghadapi hari terpanas yang pernah tercatat.