Ramalan Kiamat Versi Yahudi, Rusia Perang Lawan Ukraina Kemudian Menyerang Turki

9 April 2021, 15:30 WIB
Militer Ukraina dan Rusia sudah saling berhadapan dari kedua sisi.* /TASS /Sergei Malgavko

ZONA PRIANGAN - Rusia secara serius mempersiapkan perang melawan Ukraina. Negeri Beruang Merah itu sudah mengumpulkan 100.000 tentara.

Didukung kendaraan lapis baja, tentara Rusia sudah mengambil posisi di perbatasan. Demikian juga di laut, terjadi penambahan armada perang.

Pergerakan militer Rusia yang agresif, tentu saja memberi tekanan terhadap Pemerintah Kiev.

Baca Juga: Anggota Butt Squad Tegaskan 40 Wanita Telanjang di Balkon Hanya untuk Fotografi, Tidak Ada Orang Arab

Baca Juga: Seorang Perempuan Ungkapkan Pengalaman Mati 37 Detik dan Melihat Roh Bergentayangan di Mana-mana

Di luar ketegangan yang meningkat, para sarjana agama Yahudi justru menyebut perang Rusia-Ukraina sebagai tanda-tanda kiamat.

Selain menyerang Ukraina, ramalan sarjana agama Yahudi, tanda kiamat makin dekat ketika Rusia mengincar Istanbul (Turki).

Pergerakan militer Rusia pun tidak lepas dari pengamatan sekutu Ukraina.

Baca Juga: Ada Dua Waktu yang Mustajab untuk Memanjatkan Doa Selama Bulan Ramadan, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Awal Puasa Ramadan Kemungkinan 13 April, Indonesia Mengikuti Arab Saudi

Kini Komandan senior Inggris dan pejabat Whitehall dalam "siaga tinggi" dan memantau situasi di perbatasan Rusia-Ukraina, kata seorang sumber kepada Mirror.

Sebuah sumber mengatakan: “Pergerakan pasukan Rusia yang agresif menuju perbatasan telah menyebabkan banyak kekhawatiran di dalam Kementerian Pertahanan."

Puluhan ribu tentara Ukraina - termasuk cadangan - telah dipanggil ke perbatasan.

Baca Juga: Iron Sting, Senjata Baru Militer Israel untuk Menghabisi Pejuang Hamas dan Militan Hizbullah

Baca Juga: Ajaib, Seorang Siswa Dinyatakan Meninggal dan Organnya Siap Didonorkan Ternyata Bangkit Hidup Lagi

Intelijen Amerika menilai ancaman gejolak besar Rusia-Ukraina sebagai "potensi krisis yang akan segera terjadi" seperti yang dinyatakan oleh pusat operasi Eropa EUCOM mereka.

Perang telah berkecamuk di sepanjang perbatasan Ukraina-Rusia Timur sepanjang 1.500 mil sejak 2014.

Dalam pertempuran brutal, yang sering kembali ke pertempuran parit, sekitar 14.000 orang diperkirakan telah tewas.

Baca Juga: Hantu Senang Bergentayangan di Dapur dan Menjatuhkan Beberapa Benda

Baca Juga: Penjualan Rumah Ini Selalu Gagal, Calon Pembeli Pasti Ketakutan di Salah Satu Sudut Ruangan

Selain menghadapi Rusia, Ukraina kerepotoan dengan pemberontak pro-Rusia yang dibantu mata-mata intelijen militer GRU Moskow.

Lebih dari sepuluh kapal perang Rusia yang bersenjata berat sekarang berlayar menuju Laut Kaspia dari Laut Hitam.

Armada perang itudipersenjatai dengan artileri dan senjata lain untuk mendukung pasukan darat.

Baca Juga: Peternakan Skinwalker Dibicarakan Paranormal, Ada Kejadian Aneh Mulai dari UFO hingga Bigfoot

Baca Juga: Seorang Wanita Panik dan Gemetar saat UFO Tampak Marah Karena Keberadaannya Direkam

Sementara Ukraina mendapat dukungan dari sekutu yang diberi nama "QUINT". Mereka terdiri dari Inggris, AS, Kanada, Lituania dan Polandia.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace adalah salah satu dari Quint yang mengeluarkan pernyataan.

Ben Wallace memperingatkan Rusia: “Para Menteri Pertahanan Quint bersatu dalam dukungan untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina."

Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung

"Kami akan bekerja sama dengan Ukraina untuk memantau situasi dan terus meminta Rusia untuk menurunkan ketegangan," ucapnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler