Gepard GM6 Lynx, Senapan yang Bisa Meledakan Helikopter, Kini Ditakuti dalam Peperangan

26 September 2021, 21:01 WIB
Senapan Gepard GM6 Lynx.* /The Sun/

ZONA PRIANGAN - Senapan Gepard GM6 Lynx kini menjadi senjata yang menakutkan dalam perang.

Senapan Gepard GM6 Lynx yang kini dimiliki pasukan elit Inggris, The SAS dapat meledakkan helikopter dari langit dengan satu tembakan.

Gepard GM6 Lynx sangat bertenaga meskipun hanya memiliki berat 10,4 kg dan panjang kurang dari 1,2 meter.

Baca Juga: Perang Terminator: China Siapkan Radar YLC-48 untuk Melumpuhkan Pesawat Tempur Siluman Lockheed Martin

Dengan jangkauan lebih dari satu mil, senapan semi-otomatis buatan Hungaria ini memiliki laras yang dapat ditarik untuk menyerap recoilnya yang besar.

Seorang anggota Pasukan Khusus mengatakan kepada Mail pada hari Minggu: "GM6 itu fantastis."

Dia menambahkan: "Dengan sejanta ini seperti pergi berperang membawa artileri. Pasukan menyebutnya Howitzer. Ini pukulan yang sangat besar."

Baca Juga: Kapal USV Ranger Milik Armada Hantu AS Sudah Siap Menghadapi Perang Terminator

Dipaparkan, peluru yang dimuntahkan Gepard GM6 Lynx dapat menghentikan sebuah bom truk di jalurnya.

Sebuah tim yang dilengkapi dengan salah satu dari ini dapat membunuh setengah lusin pesawat tempur atau helikopter yang sangat mahal dengan sangat cepat.

Senapan ini dapat menembakkan lima peluru Raufoss Mk2 kaliber .50 dalam waktu kurang dari tiga detik.

Baca Juga: Pemerintah San Jose, California Akan Meminta Maaf Kepada Orang China, Ini Penyebabnya

Peluru dapat menghancurkan baju besi dan kemudian meledak di dalam kendaraan lapis baja.

SAS, SBS dan Resimen Pengintaian Khusus dilaporkan telah membeli 150 senapan Gepard GM6 Lynx, lapor The Sun.

Senapan Gepard GM6 Lynx telah digunakan di Suriah dan Irak dan dinilai sangat efektif dalam pertempuran.

Baca Juga: Peraih Oscar, Nicolas Cage Dikira Gelandangan dan Diusir dari Restoran Mewah Las Vegas

Senjata serupa juga diyakini digunakan oleh pasukan militer di Kanada, Hongaria, India, Mali, dan Rumania.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler