ZONA PRIANGAN - Perbatasan Ukraina-Rusia makin panas, terbaru Kremlin mengklaim pos perbatasan hancur dihantam proyektil.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengeluarkan pernyataan, sebuah peluru ditembakan dari wilayah Ukraina pada 21 Februari, pukul 09:50.
Jenis peluru masih dalam tahap penyelidikan namun dilaporkan tidak ada korban jiwa. Saat ini lokasi tersebut sudah diamankan.
FSB mengatakan bahwa pos yang hancur terletak sekitar 150 meter dari perbatasan Rusia-Ukraina, dekat dengan Desa Shcherbakovo, Distrik Neklinovsky.
Sebuah video yang dibagikan oleh badan tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti bangunan yang hancur di daerah terpencil dekat garis demarkasi, dikelilingi oleh pepohonan dan ladang.
Tidak ada kerusakan atau fasilitas lain yang dapat dilihat dalam klip tersebut, lapor rt.com.
Sementara pihak berwenang belum mengumumkan siapa yang mereka yakini bertanggung jawab atas insiden itu.
Aleksey Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan, angkatan bersenjata negaranya tidak dapat disalahkan dan membantah laporan bahwa pasukannya menembak.
Insiden itu terjadi di tengah klaim lonjakan tajam dalam permusuhan antara dua republik Donbass yang memisahkan diri di Donetsk dan Lugansk dan pasukan Kiev.
Baca Juga: Gegara Makan Mie Ayam Sisa Semalam yang Tersimpan di Kulkas, Kaki Siswa Ini Harus Diamputasi
Kedua belah pihak saling menuduh melakukan penembakan berat, dengan pengamat internasional memperingatkan krisis yang memburuk.
Pada hari Sabtu, cabang Rostov dari FSB melaporkan dua ledakan di sisi Rusia dari perbatasan bersama, yang bertetangga dengan wilayah yang dikuasai pemberontak.
"Salah satu peluru meledak dua kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina di pinggiran desa Mityakinskaya," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Wajah Amir Khan Babak Belur dalam Pertarungan Penuh Dendam dengan Kell Brook di Kelas Welter
Serangan lain menghancurkan bangunan luar di tanah rumah pribadi di komunitas pertanian Manotsky. Tidak ada cedera yang dilaporkan, dan penyelidikan kriminal dikatakan telah diluncurkan.
Sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada RIA Novosti bahwa sisa-sisa peluru dari peluncur roket BM-21 Grad era Soviet telah diidentifikasi di salah satu lokasi.
Sistem ini diyakini digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina dan separatis di dua wilayah yang memisahkan diri.***