ZONA PRIANGAN – Berbulan-bulan ia membuat dunia menerka-nerka – tetapi kini Vladimir Putin telah melepaskan perang brutalnya di Eropa.
Tetapi ketika Rusia menghajar Ukraina, sejumlah tank dikerahkan masuk ke Ukraina ia untuk pertama kalinya kehilangan aset terbesarnya yaitu kendali atas negara tetangganya ini.
Kini ia harus menghadapi begitu banyak variabel; kematian pasukan Rusia, gagal total, pertumpahan darah yang berlarut-larut, atau memburuknya ekonomi.
Jadi mengapa ia memutuskan untuk membuat manuver yang gila dan berdarah yang bisa memicu ke arah Perang Dunia Ketiga.
Menurut editor pertahanan dan keamanan Mirror.co.uk Chris Hughes, Vladimir Putin kemungkinan besar ingin mengendalikan, atau melemahkan Ukraina, untuk menciptakan penyangga besar antara Rusia dan NATO dan itu berarti ia harus menaklukan ibukota Kiev.
Putin memiliki obsesi mengembalikan Rusia pada masa keemasan Soviet, atau sesuatu yang serupa dengan hal itu.
Keberadaan Ukraina sebagai negara Eropa yang mulai demokratis telah menghalangi kebutuhan Rusia yang dikelilingi oleh negara pengikutnya sehingga mudah dikendalikan yang akan membuat jarak antara Rusia dan NATO serta demokrasi barat.
Sementara masalah pemberontak Donetsk dan Luhansk yang meminta bantuan Moskow untuk menghentikan agresi Ukraina, menurut Amerika Serikat hanya sebagai propaganda Rusia.
Putin juga mengklaim Ukraina perlu dijauhkan dari pengaruh Nazi (de-Nazified) sebuah referensi menggelikan dari kelompok ekstrem kanan pinggiran, sebuah kelompok bersenjata di Ukraina timur.
Ini telah menjadi paranoid di antara warga Ukraina timur mengenai keberadaan Nazi di Kiev, yang disebarkan oleh media yang dikendalikan Rusia dengan menyebarkan kebohongan.
Menurut Metro.co.uk, Putin telah melihat Ukraina lebih dekat dengan Eropa dan invasi ini merupakan kesempatan untuk menghentikannya sebelum terlambat.
Lalu apa yang bisa dilakukan NATO dan negara-negara Barat?
Baca Juga: NLAW, Roket Inggris Menghancurkan Empat Tank dan Tiga Helikopter Rusia dalam Pertempuran di Kharkiv
NATO telah menimbun senjata di Ukraina untuk membantu memerangi tank-tank Putin, di antaranya ribuan senjata anti-tank NLAW yang mematikan yang dikirim oleh Inggris.
Ini membantu Ukraina mempertahankan diri terhadap Rusia dan akan mengubah Ukraina ke dalam perang proksi (proxy war) antara Rusia dan NATO.
Menurut editor Metro, hal ini bisa terjadi seperti di Afghanistan, di mana Inggris menyuplai senjata kepada Mujahidin untuk memerangi Rusia pada 1980-an.***