Pasukan Vladimir Putin Meledakkan Pabrik Rudal Milik Ukraina di Kota Dnipro, Tentara Donetsk Cegat Tochka-U

19 April 2022, 13:23 WIB
Rusia menyerang Lviv Ukraina dengan rudal jelajah.* /Reuters

ZONA PRIANGAN - Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengklaim, telah menghancurkan pabrik rudal balistik Ukraina.

Pabrik hulu ledak itu berlokasi di Kota Dnipro, Ukraina tenggara, yang sebelumnya dikenal sebagai Dnipropetrovsk.

Di pabrik tersebut, Ukraina memproduksi rudal balistik Tochka-U, yang selama perang sering diarahkan ke wilayah Donbass (Donetsk dan Luhansk).

Baca Juga: Dalam Sehari Rusia Lancarkan 100 Serangan, Meledakkan 300 Target di Ukraina dengan Rudal Jarak Jauh

Rudal balistik Tochka-U menjadi salah satu senjata andalan Ukraina. Sementara Rusia mengaku sudah tidak menggunakan lagi rudal yang dibuat di era Uni Soviet itu.

Sistem rudal balistik Tochka-U bisa dibilang sebagai senjata dengan jangkauan terjauh yang dimiliki Kiev, dengan jangkauan maksimum 120 km, lapor rt.com.

Unit itu dapat dilengkapi dengan berbagai hulu ledak, termasuk bom cluster yang cukup mematikan.

Baca Juga: Helikopter Rusia Jatuh di Mala Rohan, Tentara Ukraina Pukul Mundur Pasukan Kremlin dari Wilayah Bazaliivka

Rudal jenis ini telah terlibat dalam beberapa insiden korban massal selama konflik, menurut Moskow.

Pada 14 Maret, Tochka-U diluncurkan di Donetsk, ibu kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memisahkan diri.

Rudal, yang membawa hulu ledak amunisi tandan, dicegat oleh pasukan DPR, namun beberapa bagian bahan peledaknya menghantam kota, menewaskan lebih dari 20 dan melukai sedikitnya 36 warga sipil.

Baca Juga: Rudal Jarak Jauh Rusia Menghancurkan Lviv, Kharkiv, Dnipro, dan Zaporizhzhia, Depot Amunisi Meledak

Insiden lain yang melibatkan Tochka-U terjadi di kota Kramatorsk yang dikuasai Kiev pada 8 April.

Sebuah rudal lagi-lagi dikatakan sarat dengan hulu ledak munisi tandan menghantam stasiun kereta api lokal yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dari zona perang. Serangan itu menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan terluka.

Sementara Ukraina dengan cepat menyalahkan Moskow atas serangan itu, namun Kremlin dengan tegas membantah terlibat, menyebut serangan itu sebagai tindakan "barbarisme" oleh pasukan Kiev.

Baca Juga: Guru Cantik Ini Diciduk Agen Rahasia Rusia, Menghadapi Tuntutan 15 Tahun Penjara, Ini Penyebabnya

Militer Rusia menunjukkan bahwa jenis rudal ini telah dipensiunkan dari penggunaan aktif dan mencap tuduhan itu sebagai “provokasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kenyataan.

Pasukan Vladimir Putin menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Luhansk.

Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Baca Juga: Rusia Membuang Tawanan ke Pulau Nazinsky untuk Berbuat Kanibalisme dan Menjalani Kerja Paksa

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler