Pasukan Vladimir Putin dalam Posisi Bahaya, Tentara Ukraina Gunakan Pasokan Senjata dari Amerika Serikat

10 Mei 2022, 11:41 WIB
Vladimir Putin dapat memerintahkan serangan nuklir untuk mengalahkan Ukraina, seorang mantan komandan NATO memperingatkan.* /Central European News/

ZONA PRIANGAN - Posisi pasukan Vladimir Putin makin berbahaya setelah Amerika Serikat (AS) menyetujui bantuan senjata baru untuk tentara Ukraina.

Pejuang Ukraina kini jadi sulit untuk dikalahkan, dengan makin gencarnya negara NATO memasok persenjataan.

Senjata Kiev makin mengimbangi Rusia, tidak hanya membahayakan prajurit Moskow tapi juga mengancam kedudukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Brigade Senapan Motor Terpisah ke-64 Rusia yang Membantai Bucha Akhirnya Dihabisi di Pertempuran Izyum

Sir James Everard, yang menjabat sebagai Wakil Panglima Tertinggi Sekutu NATO di Eropa, mengatakan, ada peluang tentara Ukraina mengusir tentara Moskow.

"Senjata yang dipasok AS bisa menghancurkan pasukan Rusia. Itu artinya kekalahan. Jabatan Putin dipertaruhkan," ujarnya kepada The Sun.

Menurut Everard, jika Rusia kalah di Ukraina, lingkaran Kremlin bisa menjatuhkan (kudeta) Putin.

Baca Juga: Mengerikan, Pasukan Vladimir Putin Tewas Terkena Bom Penyembur Api TOS-1A dari Rekan Sendiri di Zaporizhzhya

Tapi bagi Putin tidak ada istilah kalah. Di pikirannya, Ukraina harus takluk. Bagaimana caranya?

Paling aman, Putin mengerahkan kembali atau meningkatkan jumlah pasukan untuk menghancurkan Ukraina. Itu Dibutuhkan 600.000 tentara dan belum ada jaminan menang.

Everard mengingatkan, yang paling berbahaya jika Putin pada titik keputusan akhir, yakni menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Militer Rusia Klaim Tembak Tiga Jet Tempur dan Hancurkan 29 Drone Ukraina di Pertempuran Pulau Ular

Perlawanan Ukraina akah berakhir jika Rusia mengeluarkan senjata nuklirnya. Dalam hal senjata nuklir, Rusia juga unggul jumlah dibandingkan negara-negara NATO.

"Menerapkan logika manusia untuk masalah ini, tampaknya akan menjadi hal yang gila untuk dilakukan," kata Sir James tentang penggunaan nuklir oleh Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler