Taktik Perang yang Aneh, Tentara Ukraina Manfaatkan Pemain Video Game untuk Mengecoh Pasukan Rusia

19 Mei 2022, 20:06 WIB
Bom yang dijatuhkan oleh drone Ukraina menghancurkan sebuah pos komando pasukan Vladimir Putin.* /Twitter /@RAlee85

ZONA PRIANGAN - Dalam kesuksesan tentara Ukraina menghancurkan pasukan Rusia ternyata ada satu peran yang dilakukan pemain video game.

Kini setiap unit tentara Ukraina yang mengoperasikan drone penghancur, selalu membawa anak muda yang biasa bermain video game.

Tugas anak muda yang disebut 'kutu buku' itu untuk mengemudikan pesawat tak berawak (drone) yang memetakan lokasi pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Selama 80 Hari Perang, Ukraina Menghancurkan 17 Kelompok Taktis Batalyon Rusia, Vladimir Putin Gagal Total

Hasil pemantauan si 'kutu buku' dilaporkan ke unit artileri Ukraina dan eksekusi terhadap prajurit Kremlin bisa langsung dilakukan.

Sekarang, dengan perang yang memasuki bulan ketiga, seorang tentara Ukraina mengklaim telah memanfaatkan jasa pemain video game muda.

Para pemain video game muda dianggap lebih terampil mengecoh pasukan Moskow dengan drone.

Baca Juga: Serangan Kejutan Tentara Ukraina Menghancurkan Brigade Armada Laut Hitam Rusia, Tiga Perwira Ikut Tewas

Diwawancarai di saluran berita AS CNN, tentara Ukraina Volodymyr Demchenko mengatakan kepada seorang reporter tentang manfaat dari taktik baru tersebut.

Volodymyr Demchenko mengaku dengan memanfaatkan pemain video game muda, tentara Ukraina jadi lebih mudah mengetahui posisi lawan.

“Lebih mudah jika ada drone di depan yang memberi tahu kita, 'hey guys, ada tank, ada kendaraan, ada kelompok musuh di sebelah kiri', kita hanya bersiap-siap menyerang,” jelasnya.

Baca Juga: Tentara Bayaran dan NATO Membuat Kesal Ramzan Kadyrov, Rusia Mulai Dilanda Kesulitan di Ukraina

“Sekarang di setiap peleton kami memiliki seorang pria dengan drone. Ini lucu untuk dikatakan, tetapi kebanyakan dari orang-orang drone ini hanyalah kutu buku muda yang biasa bermain video game," tuturnya.

“Tentu saja mereka anak muda, berusia 18 tahun, tidak ada yang akan mengirim mereka untuk membebaskan desa. Tetapi mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan duduk dari jarak lima kilometer. Ini agak menyenangkan bagi mereka,” ungkap Demchenko.

Menggali lebih jauh tentang bagaimana operasi akan bekerja untuk mengidentifikasi posisi Rusia, Demchenko menggambarkan bagaimana misi pelingkupan akan dilakukan oleh delapan orang menggunakan drone selama sepuluh hari.

Baca Juga: Pasukan Rusia Hancur Saat Pejuang Ukraina Meledakkan Kereta Bersimbol Z di Melitopol, 100 Tentara Moskow Tewas

Ini akan diterbangkan di atas area lokal, memungkinkan tim untuk secara khusus memetakan di mana pejuang musuh berada di dekatnya.

Ini kemudian memungkinkan kelompok tersebut untuk memberi umpan balik kepada komandan militer yang bertanggung jawab atas drone yang dipersenjatai, yang dapat menggunakan teknologi tersebut untuk melenyapkan peleton pasukan Rusia.

“Kami mengundang drone yang serius, yang bisa bertahan di udara selama dua jam, dan saya akan mengirimkannya bersama mereka, jadi saya menunjukkan di mana mereka perlu terbang,” kata tentara itu.

Baca Juga: Penembak Jitu Juara Internasional Asal Rusia Tewas Terbunuh Tentara Ukraina dalam Pertempuran di Kharkiv

“Mereka memiliki koneksi dengan artileri dan kami bekerja pada setiap target,” ujarnya yang dikutip Daily Star.

Konsekuensi dari dua inisiatif barunya telah berakibat fatal bagi beberapa angkatan kerja Vladimir Putin yang dilaporkan sering hancur.

Berdiri di depan salah satu serangan bom yang dikoordinasikan dengan pesawat tak berawak, Demchenko mengklaim telah menargetkan dua puluh tentara, menewaskan sepuluh dari mereka dalam satu gerakan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler