Ratusan Tentara Rusia Menolak Bertempur, Vladimir Putin Terpaksa Merekrut Pemuda dari Donetsk dan Luhansk

12 Juni 2022, 20:28 WIB
Video menunjukkan mayat tentara Rusia disimpan oleh petugas Ukraina di kereta berpendingin.* /Twitter /The Sun

ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin kembali dihadapkan pada masalah pemberontakan para prajuritnya yang bertempur di Ukraina.

Dilaporkan sekira 200 tentara Moskow menolak untuk kembali ke garis depan. Sementara, tentara Ukraina terus melakukan perlawanan sengit.

Ada kemungkinan Rusia akan merekrut para pemuda yang ada di Donetsk dan Luhansk untuk mengisi prajurit Kremlin yang gugur.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Kabur dan Panik Ketika Tank T-64BV Ukraina Muncul dari Ladang Gandum yang Hendak Dicuri

Saat yang sama makin banyak pemberontakan yang dilakukan tentara Rusia karena sudah merasa kelelahan bertarung di garis depan.

Demikian juga yang terjadi dengan para wajib militer. Mereka sekarang kelelahan secara fisik dan mental dan mulai menolak untuk berperang.

Seorang tentara mengatakan kepada Financial Times: "Selama tiga bulan kami hidup seperti gelandangan dengan senapan mesin ringan."

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Kepung Pabrik Kimia Azot, Tentara Ukraina Bisa Menyerah Seperti di Mariupol

"Sekarang mereka ingin melemparkan kami kembali ke penggiling daging. Itu sangat mengerikan," ujarnya yang dikutip Express.

Pria itu mengatakan bahwa dia dan lebih dari 200 tentara lainnya menolak "pergi ke pembantaian".

Sementara itu, analis intelijen di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengklaim Rusia terus membuat kelompok tempur baru yang dikirim ke Donbass.

Baca Juga: Pejuang Ukraina Terkejut Melihat Mayat Tentara Grup Wagner Bergelimpangan, Ternyata Ini Penyebabnya

Namun, para ahli mengatakan bahwa sebagian besar unit ini harus bergantung pada rekrutan baru atau pasukan cadangan yang dimobilisasi.

Dalam buletin hari Minggu, Kemenhan Inggris mengatakan: “Rusia terus berusaha untuk menghasilkan lebih banyak unit tempur untuk dikerahkan ke Ukraina."

Dalam beberapa pekan terakhir, kemungkinan telah mulai bersiap untuk mengerahkan batalyon ketiga dari beberapa formasi tempur.

Baca Juga: Mantan Prajurit SAS Inggris Bentuk Tim Unit 12 Berhasil Bunuh Jenderal Rusia dan Tentara Grup Wagner

Kebanyakan brigade biasanya hanya mengerahkan maksimal dua dari tiga batalyon mereka untuk operasi pada satu waktu.

Batalyon ketiga dalam brigade seringkali tidak memiliki staf penuh - Rusia kemungkinan akan bergantung pada rekrutan baru atau pasukan cadangan yang dimobilisasi untuk mengerahkan unit-unit ini ke Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler