Beredar Rumor Vladimir Putin Akan Menyerahkan Kekuasaan, Menteri Pertanian Calon Kuat Penggantinya

26 November 2022, 11:31 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, diklaim akan mengisolasi diri di sebuah bunker karena kesehatan yang semakin mengkhawatirkan. /Sputnik/Alexei Babushkin/Kremlin via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan tidak ada perdamaian sebelum semua tanah yang dicaplok Rusia dikembalikan ke Ukraina.

Itu artinya, pejuang Kiev terus bergerak untuk mengusir prajurit Kremlin dari Kharkiv, Kherson, Luhansk, Donetsk dan tentu saja Krimea.

Volodymyr Zelensky memperingatkan negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia hanya akan terjadi jika Moskow menarik pasukannya dari semua wilayah Ukraina.

Baca Juga: Ngeri, Kekalahan di Kherson Bisa Memicu Vladimir Putin Lakukan Mobilisasi Lagi hingga 2 Juta Orang ke Ukraina

Berbicara kepada Financial Time dia berkata: “Kita harus mengembalikan semua tanah… karena saya percaya bahwa medan perang adalah jalan ketika tidak ada diplomasi."

“Jika Anda tidak bisa mendapatkan kembali tanah Anda sepenuhnya, perang akan membeku begitu saja. Ini adalah masalah waktu sebelum dilanjutkan,” ujar Zelensky.

Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin cenderung menambah wajib militer dengan proyek mobilisasi gelombang kedua.

Baca Juga: Bentrok Lagi, Prajurit Chechnya Lawan Pasukan Buryatia Rusia Rebutan Rampasan Perang di Vasylivka

Proyek itu dalam upaya putus asa untuk mencegah lebih banyak rasa malu prajurit Kremlin yang terus kalah di garis depan.

Rumor menyebutkan, Moskow akan segera memobilisasi dua juta orang. Putin juga memungkikan memberlakukan darurat militer.

Sumber-sumber Rusia mengklaim bahwa mobilisasi dapat digabungkan dengan darurat militer di kota-kota besar seperti Moskow dan St Petersburg.

Baca Juga: Dampak Ledakan HIMARS Mengerikan, Mayat Pasukan Vladimir Putin Bergelimpangan di Hangar Balakliia

Sementara Dmitry Peskov, juru bicara Putin, membantah kemungkinan pengumuman mobilisasi dan darurat militer.

Beberapa orang mengklaim itu akan digunakan untuk mengalihkan perhatian dari potensi penyerahan kekuasaan kepada penerus Putin.

Desas-desus menunjukkan bahwa mobilisasi massa akan memungkinkan Putin menyerahkan kekuasaan karena banyak yang berspekulasi tentang kesehatannya.

Baca Juga: Dua Teroris Bantai Tentara Rusia yang Sedang Latihan Senjata Api di Pangkalan Militer Belgorod

Sergei Kiriyenko (60), Wakil Kepala Staf Putin dan mantan Perdana Menteri mungkin akan menggantikan Presiden.

Pesaing lainnya adalah Dmitry Patrushev, menteri pertanian, dan putra Kepala keamanan Presiden, tulis Express.

Peskov mengatakan: "Informasi media tentang alamat Vladimir Putin, yang diduga akan mengumumkan 'mobilisasi negara' itu tidak benar."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler