Komunis Belum Hancur, Lakukan Operasi Intelejen Perkuat Pengaruh

- 5 Desember 2020, 20:21 WIB
 DIREKTUR Intelejen Nasional (DNI), John Ratcliffe.*
DIREKTUR Intelejen Nasional (DNI), John Ratcliffe.* /Kolase Wikipedia/PIXABAY

ZONA PRIANGAN - Sejumlah negara komunis memang mengalami kehancuran dan terpecah-pecah, namun Amerika Serikat (AS) tetap menempatkan negara komunis sebagai ancaman yang berbahaya.

Intelejen AS pun menempatkan perhatian serius pada negara komunis, Cina, yang dianggapnya sekarang sedang melakukan operasi untuk menebarkan pengaruhnya.

Data yang dimiliki intelejen AS, Cina melakukan operasi rahasia yang menyasar anggota parlemen.

Baca Juga: Repot! Hari Ini Sebagian Warga Kota Cirebon Bau Karena Tidak Bisa Mandi Sore

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di zonajakarta.com dengan judul "Direktur Intelejen Nasional AS Ungkap China Lakukan Operasi Rahasia Untuk Dapatkan Dukungan Parlemen".

Menurut Direktur Intelejen Nasional (DNI), John Ratcliffe, operasi rahasia ini dilancarkan Cina agar anggota kongres mendukung kebijakan Pro-Beijing

Dikutip dari New York Post, Ratcliffe mengatakan Beijing sedang mempersiapkan periode konfrontasi terbuka dengan AS, dan Washington harus bersiap untuk hal ini.

Baca Juga: Peserta Kartu Prakerja Lalai Melakukan Ini, Maka Bantuan Rp 2,4 Juta Bisa Hangus!

Dalam sebuah opini yang dterbitkan oleh Wall Street Journal, Ratcliffe memperingatkan jika pejabat di Cina tengah terlibat dalam kampanye pengaruh besar-besaran.

Operasi Cina itu, frekuensinya 6 kali lipat lebih banyak dari yang dilakukan Rusia dan 12 kali lipat dari Iran.

"Tahun ini Cina terlibat dalam kampanye pengaurh besar-besaran yang termasuk menargetkan beberapa lusin anggota kongres dan asisten kongres," tulis Ratcliffe dalam opini di Wall Street Jounal.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Peringatan tersebut datang sebagai bagian dari opini terbuka yang menggambarkan bahkan negara komunis merupakan ancaman kemanan nasional terbesar bagi Amerika Serikat.

Di sisi lain, salah seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Cina menyebut jika komentar Ratcliffe merupakan hal yang 'menggelikan'.

Ia juga menyebut bahwan di mata sebagian orang Amerika, Cina hanya dianggap sebagai kebencian, perpecahan dan konfrontasi.

Baca Juga: Aglonema Butterfly Cocok Dipajang Dalam Ruangan dan Pekarangan Rumah

Hubungan antar Amerika Serikat dan Cina telah mencapai titik beku yang tidak terlihat dalam beberapa dekade.

Ditambah lagi setelah pemeritahan Trump menuding dan menyalahkan Cina atas pandemi virus Corona dan menuntut akan meminta pertanggungjawaban Beijing atas Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia.***(Ines Dewi/zonajakarta.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: New York Post Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x