Kapal China Bebas Menembak di Laut Natuna Utara, Filipina Merasa Terancam, AS Janji Akan Melindungi

- 28 Januari 2021, 14:48 WIB
FOTO ilustrasi kapal perang di laut.*
FOTO ilustrasi kapal perang di laut.* /Pixabay /Defence-Imagery

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) berjanji akan membantu Filipina jika negara Asisa Tenggara itu mendapat ancaman dari China, terutama di Laut Natuna Utara.

Seperti diketahui, China melakukan klaim sepihak terhadap Laut Natuna Utara dan itu dikeluhkan negara Asia Tenggara termasuk Filipina.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte lewat seorang juru bicaranya melaporkan, China mulai memberlakukan penembakan terhadap kapal asing yang berlayar di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Gempa Disusul Peringatan Tsunami, Warga Sepanjang Pantai Panik Cari Tempat Aman

Baca Juga: Menikahi Siluman Ular, Mbak You Punya Tiga Anak Bermata Kuning dan Miliki Taring

Bahkan penjaga pantai China dibolehkan menghancurkan struktur negara lain yang dibangun di atas terumbu karang Laut Natuna Utara.

Klaim China di Laut Natuna Utara memang menimbulkan ketegangan di kawasan Asia Tenggara, selain memantik pertikaian dengan AS.

Selama ini AS menolak klaim maritim China di Laut Natuna Utara melebihi apa yang diizinkan berdasarkan hukum internasional.

Baca Juga: Tiga Tentara Kompi C dari Batalyon 1 Tewas, Bendera AS Dikibarkan Setengah Tiang

Baca Juga: Menggunakan Traktor dan Kuda, Puluhan Ribu Petani Mengamuk, Seorang Tewas

"AS mendukung negara-negara Asia Tenggara untuk menolak tekanan China," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu.

Blinken membuat pernyataan tersebut dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin.

Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyebut pentingnya perjanjian pertahanan jangka panjang jika Manila diserang di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Starbucks Tutup Sementara

Baca Juga: Cuaca Makin Ekstrem, Jutaan Orang Siap Menghadapi Banjir Bandang dan Longsor

"Sekretaris Blinken berjanji untuk mendukung penggugat Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan China," tambah pernyataan itu.

Jaminan Blinken datang setelah Locsin mengatakan pada Rabu bahwa Filipina telah mengajukan protes diplomatik terhadap China.

Filipina merasakan belakangan adanya ancaman perang yang dilakukan China, demikian dikutip zonapriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Seperti Tak Rela Dijual, Arwah Pemilik Rumah Menampakkan Diri Sambil Mencuci Piring

Baca Juga: Empat Bulan Diganggu Suara Hantu, Seorang Warga Temukan Harta di Pintu Rahasia

China mengklaim hampir semua Laut Natuna Utara yang kaya energi, yang juga merupakan jalur perdagangan utama.

China pada hari Selasa mengatakan akan mengadakan latihan militer sendiri minggu ini di Laut Natuna Utara.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x