ZONA PRIANGAN - Saat negara Barat mengutuk kudeta militer di Myanmar, China justru ingin mempertahankan persahabatan dengan tentara di sana.
Namun Beijing, buru-buru menegaskan bahwa China tetap mendukung PBB untuk pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya.
Rumor di media sosial ada keterlibatan China dalam kudeta militer 1 Februari di Myanmar.
Baca Juga: Sungai Ini Selalu Menggoda Setiap Orang untuk Melompat dan Berakhir dengan Kematian
Baca Juga: Bus Penuh Penumpang Masuk Saluran Air, 40 Orang Tewas di Lokasi Kejadian
Duta Besar China untuk Myanmar, Chen Hai mengatakan, China sebenarnya tidak ingin melihat apa yang terjadi di Myanmar saat ini.
"Jika ada yang menuduh China terlibat dalam kudeta militer di Myanmar, itu sesuatu yang tidak masuk akal," tegas Chen Hai.
Beberapa protes terhadap kudeta yang telah menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir telah terjadi di luar kedutaan besar China di Yangon.
Baca Juga: SBY Ajak Warga Indonesia Tobat, Teddy Gusnaidi Kasih Komentar: Jokowi Dapat Warisan Ulah Keserakahan
Baca Juga: Dewi Tanjung Minta MUI Keluarkan Fatwa Haram untuk Ustaz Yahya Waloni
Dalam aksi itu, para pengunjuk rasa menuduh Beijing mendukung junta militer, demikian dilaporkan Reuters.
Chen Hai juga menepis rumor yang viral di internet tentang pesawat yang membawa personel teknis dan pasukan China ke Myanmar.
Dia mengungkapkan bahwa pesawat tersebut adalah penerbangan kargo reguler yang mengekspor barang seperti makanan laut.
Baca Juga: Roy Suryo Sentil Kebijakan Prabowo, Pertahanan Maritim Rapuh Justru Borong Mobil Esemka
Baca Juga: Kiamat Semakin Dekat, Tanda-tanda yang Disebutkan Nabi Muhammad SAW Mulai Muncul di Kota Mekah
Chen Hai mengatakan, China tidak diberi tahu sebelumnya tentang perubahan politik di Myanmar.
Dia berharap semua hal berjalan dengan baik di Myanmar, daripada menjadi tidak stabil atau bahkan jatuh ke dalam kekacauan.
“Banyak negara dalam transisi mengatasi kesulitan dan tantangan melalui upaya mereka sendiri, dan mengeksplorasi jalur pembangunan yang sesuai dengan keadaan mereka sendiri,” ucap Chen Hai.
Baca Juga: Hanya Terjadi di Kota Bandung, PPKM Diartikan Pembiaran Pedagang Kumpul Merajalela
Baca Juga: Tiga Pesepeda Kabur, Hasil Tes Swab Antigen Tunjukkan Positif Covid-19
China secara tradisional dipandang dengan kecurigaan di negara tetangga Myanmar.
China dinilai memiliki kepentingan ekonomi dan strategis yang signifikan dan sering mendukung posisi Myanmar terhadap kritik Barat.***