696 Orang Amerika, 353 Pelaut AL dan Marinir Australia Tewas di Selat Sunda 1 Maret 1942

- 3 Maret 2021, 07:21 WIB
Kedubes AS melaksanakan Peringatan pertempuran di Selat Sunda.*
Kedubes AS melaksanakan Peringatan pertempuran di Selat Sunda.* /Dok. Kedubes AS/

ZONA PRIANGAN - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) menjadi tuan rumah peringatan Pertempuran Selat Sunda, Senin 1 Maret 2021.

Jajaran Angkatan Laut, Angkatan Bersenjata, dan pemerintahan Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat mengenang hari bersejarah itu.

Turut hadir dalam peringatan Pertempuran Selat Sunda, Atase Angkatan Laut AS, Atase Angkatan Laut Australia.

Baca Juga: Gara-gara Kondom Tertinggal di Vagina, Perselingkuhan Istri Terbongkar

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Selain itu, perwakilan Kementerian Pertahanan Indonesia, serta Kuasa Usaha ad interim Misi AS untuk Indonesia.

Peringatan Pertempuran Selat Sunda, ditandai peletakan karangan bunga di atas permukaan air, yang merupakan tradisi lama penghormatan di angkatan laut.

Acara tahunan ini memperingati tenggelamnya kapal HMAS Perth I dan USS Houston (CA-30) pada 1 Maret 1942.

Baca Juga: Amerika Curang, Tidak Umumkan Telah Bekerja Sama dengan Alien untuk Eksperimen di Planet Mars

Baca Juga: UFO Kembali Muncul, Nyaris Menabrak Pesawat American Airlines, Pilot Sempat Panik

Sebanyak 696 orang Amerika dan 353 pelaut AL dan marinir Australia hilang di perairan Teluk Banten tepat selepas tengah malam pada 1 Maret 1942, dan banyak di antara mereka yang bertempur hingga akhir hayat.

Sejumlah 368 pelaut Houston yang selamat dari tenggelamnya kapal mereka meneruskan perlawanan.

Mereka sempat ditawan di Jawa, Singapura, Burma, Thailand, dan Jepang - hingga akhir Perang Dunia II, ketika 291 pelaut Houston kembali ke rumah mereka sebagai pahlawan.

Baca Juga: Pertempuran Tanpa Senjata di Wilayah Perbatasan 4 Tentara China Tewas

Baca Juga: Militer China Diduga Dukung Kudeta di Myanmar, Chen Hai: Itu Pesawat Pengangkut Makanan Bukan Tentara

Melalui peringatan ini, Kedubes AS mengenang kedua kapal tersebut beserta para awak mereka yang berani.

Kini AS menatap masa depan seraya bekerja sama dengan para sahabat Indonesia untuk menjadikan situs USS Houston di Teluk Banten sebagai kawasan konservasi maritim.

Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS Heather Variava mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat Indonesia.

Baca Juga: China Bangun Bendungan di Tibet, Warga Protes Karena Lokasi Itu Tempat Menghormati Dewi Dorje Phagmo

Baca Juga: China Akan Bangun Kota di Papua Nugini, Dicurigai Sebagai Pangkalan Angkatan Laut

Termasuk pejabat pemerintah provinsi Banten atas komitmen mereka untuk melindungi situs-situs tersebut sebagai sebuah kawasan konservasi laut.

“Kami secara khusus berterima kasih atas dukungan serta kerja sama yang berkelanjutan dalam menetapkan situs USS Houston sebagai Zona Konservasi Maritim," ujar KUAI Variava dalam siaran pers, Selasa 2 2021.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x