Selandia Baru Kawasan Rawan Tsunami, Sejarah Mencatat 14 Kali Pernah Terjadi

- 6 Maret 2021, 08:22 WIB
Foto Ilustrasi Tsunami.
Foto Ilustrasi Tsunami. /Pixabay/Stefan Keller



ZONA PRIANGAN - Gempa bumi di Selandia Baru tersebut tampaknya tidak menyebabkan cedera besar atau kerusakan besar karena melanda lautan terpencil.

Gempa ini tercatat mengguncang Kepulauan Kermadec, 1.000 kilometer timur laut Selandia Baru dan memaksa Badan Darurat Nasional membunyikan sirene tsunami di seluruh tempat.

Gempa 8,1 skala Richter di Selandia Baru itu adalah yang terbesar dalam serangkaian gempa yang melanda wilayah tersebut selama beberapa jam, termasuk dua gempa sebelumnya yang berkekuatan 7,4 dan 7,3 skala Richter.

Baca Juga: Gelombang Tsunami Menerjang Pantai Setelah Gempa Bumi Melanda Selandia Baru

Baca Juga: Hanya Dalam 12 Jam, Rose Blackpink Memecahkan Rekor Pre-order Internasional Album Solonya

Gempa bumi memicu sistem peringatan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas, serta beberapa kekacauan di Selandia Baru.

Orang-orang bergegas untuk mencapai tempat yang lebih tinggi, tetapi wilayah yang terpencil membuat mereka tampaknya tidak menimbulkan ancaman luas bagi kehidupan atau infrastruktur.

Ada sebuah Fakta yang mengungkapkan bahwa Selandia Baru merupakan kawasan rawan Tsunami.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta', Sabtu 6 Maret 2021: Geger Pengakuan Elsa tentang Status Reyna, Andin Diselamatkan Seseorang

Baca Juga: Zoom Meeting Menjenuhkan dan Melelahkan, Begini Cara Mengatasinya

Dimana Sejarah tsunami menunjukkan bahwa tsunami di Selandia Baru signifikan dengan tinggi lebih dari 1 meter sudah terjadi sebanyak 14 kali, yaitu: Tsunami tahun 1215, Tsunami tahun 1545, Tsunami tahun 1820, Tsunami tahun 1826, Tsunami tahun 1855, Tsunami tahun 1868, Tsunami tahun 1877, Tsunami tahun 1913, Tsunami tahun 1929, Tsunami tahun 1931, Tsunami tahun 1946, Tsunami tahun 1947, Tsunami tahun 1960, dan Tsunami tahun 2016.

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x