Filipina Protes Keberadaan 240 Kapal China di Laut Filipina Barat

- 16 April 2021, 07:46 WIB
Ilustrasi Kapal China.
Ilustrasi Kapal China. /Freepik

ZONA PRIANGAN - Belum usai bersengketa di Laut Natuna Utara, kini China membuat kontroversi baru.

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr memerintahkan Departemen Luar Negeri (DFA) melayangkan protes diplomatik atas keberadaan 240 kapal China di Laut Filipina Barat.

"(DFA red.) kirimkan protes diplomatik sekarang," kata Locsin dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga: Kembali Terjadi Bom Bunuh Diri, Korban Tewas Baru Terhitung 4 Orang dan 17 Luka-luka

Pernyataan Locsin itu merespons pemberitaan media Filipina atas pernyataan Satuan Tugas Nasional Laut Filipina Barat (NTF-WPS) mengenai keberadaan kapal-kapal China tersebut.

Locsin sendiri mengaku belum menerima informasi apapun dari NTF-WPS atas situasi kapal-kapal tersebut.

Locsin juga langsung menyatakan dirinya mengubah kebijakan sebelumnya yang hanya bertindak atas permintaan NTF.

Baca Juga: Makhluk Misterius Berwarna Hitam yang Menyeramkan Membuat Bingung Para Pakar

Dalam keterangan resminya pada Selasa malam, NTF-WPS mengecam kerumunan kapal Chinese Coast Guard dan kapal milisi maritim yang diklaim China sebagai kapal penangkap ikan biasa.

Berdasarkan pengamatan pada 11 April 2021, terdapat 240 kapal China di Laut Filipina Barat.

Menurut militer Filipina, kapal milisi maritim China tersebut memiliki panjang 60 meter yang masing-masing dapat menangkap sekitar 240.000 kilogram ikan secara ilegal setiap harinya dari perairan Filipina.

Baca Juga: 5 Amalan Sunnah Sebelum Melaksanakan Sholat Jumat, Raih Ampunan dan Keberkahan Sepanjang Hari

"Tindakan seperti itu termasuk dalam penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUUF)," ujar keterangan resmi NTF.

Sebelumnya pada Maret 2021, Filipina telah mengajukan protes diplomatik menyusul laporan sekitar 220 kapal milisi China dikerahkan di dekat zona ekonomi eksklusif Filipina di Laut Natuna Utara.

Filipina menikmati hak eksklusif untuk mengeksploitasi atau melestarikan sumber daya apa pun di zona tersebut.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x