Istana Presiden di Kabul Sudah Kosong, Pejuang Taliban Siap Jadikan Afghanistan Sebagai Emirat Islam

- 16 Agustus 2021, 06:40 WIB
Para pejuang Taliban saat menguasai istana Presiden Afghanistan.
Para pejuang Taliban saat menguasai istana Presiden Afghanistan. /Aljazeera/

ZONA PRIANGAN - Beredar foto-foto pejuang Taliban menduduki Istana Presiden Afghanistan. Sementara Presiden Ashraf Ghani sudah melarikan diri.

Para pejuang Taliban berpose di sejumlah ruangan Istana Presiden, yang sudah ditinggalkan pejabat pemerintahan.

Semua ruangan Istana Presiden kini sudah kosong dari pegawai, ketika Kota Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Baca Juga: Petir Menyambar 7 Pengunjung Pantai, Seorang Meninggal, Stacy: Yesus Menghidupkan Saya dari Kematian

Pejuang Taliban dengan membawa senjata berat mengelilingi seorang pemimpin Taliban saat dia duduk di meja Presiden Ashraf Ghani.

Foto lain menunjukkan lebih dari selusin pemberontak duduk di meja konferensi panjang di dalam gedung pemerintah Afghanistan, lapor Al Jazeera.

Kelompok tersebut mengumumkan dari istana bahwa mereka akan membangun kembali Emirat Islam yang dibubarkan setelah pasukan AS menyerbu pada 2001.

Baca Juga: Perenang Peraih 12 Medali Olimpiade Celaka Gegara Main Seluncuran Anak di Kolam Renang

Associated Press melaporkan, Taliban pindah ke Kabul pada hari Minggu setelah operasi militer secepat kilat memungkinkan gerilyawan untuk menguasai sebagian besar Afghanistan.

Perkembangan tersebut menandai yang terbaru dalam kekacauan yang sedang berlangsung di Kabul.

Helikopter Amerika mengevakuasi staf dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS, bandara internasional tempat diplomat AS dan ratusan warga Afghanistan mencari perlindungan.

Baca Juga: Kheira Saadi, Wajah Cantiknya Lebih Pantas Jadi Model Ketimbang Sebagai Petarung dalam Oktagon

"Bandara di luar kendali ... pemerintah (Afghanistan) baru saja menjual kami," kata seorang pejabat di bandara kepada Reuters.

Minggu pagi, gerilyawan Taliban mengatakan mereka tidak akan menyerang kota itu sampai transfer kekuasaan berhasil dilakukan.

"Pejuang Taliban harus bersiaga di semua pintu masuk Kabul sampai transfer kekuasaan yang damai dan memuaskan disepakati," juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Baca Juga: Cemburu Lihat Mantan Istri Hamil dengan Pacarnya, Seorang Suami Lakukan Penembakan dan Bunuh Diri

Dikutip dari nypost, Taliban memproklamasikan Emirat Islam ketika mereka mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada tahun 1996.

Mereka menerapkan versi ketat hukum syariah yang melarang perempuan bekerja atau belajar dan melarang buku dan film Barat.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x